Hewan-Hewan yang Bertahan di Kutub

By , Rabu, 29 Juli 2015 | 09:00 WIB

Artik dan Antartika mengalami musim dingin yang sangat dingin, yang sering berlangsung hingga 10 bulan dalam setahun. Suhu turun hingga -51° Celcius di Antartika dan sedikit kurang dingin, yaitu -34° Celcius, di Artik. Namun, tiap kawasan itu mendukung ekosistem yang kaya.

Lebih dari 24 spesies mamalia hidup di Artik. Di Antartika tidak ada mamalia darat asli dan hanya ada beberapa invertebrata serta tumbuhan, tetapi samudranya penuh makhluk laut. Kalau digabung bersama-sama, dua kawasan kutub itu merupakan hunian bagi populasi burung laut yang terbesar di dunia; hunian bagi sejumlah besar plankton air, paus, walrus, anjing laut, beruang kutub, dan kawanan karibu; begitu juga sapi kesturi dan marmot lemus. Binatang ini sanggup bertahan hidup dan iklim yang keras melalui adaptasi dan perilaku khas. Jenis-jenis tertentu bermigrasi ke lingkungan yang lebih hangat selama musim dingin, yang lain berhibernasi, sementara yang lain lagi telah mengembangkan ciri-ciri istimewa untuk melindungi diri terhadap suhu dingin. 

Berikut beberapa contoh hewan kutub yang bertahan di kutub:

Dua Lapisan Selimut

Sapi kesturi memiliki bulu dua lapis. Lapisan luar yang terdiri atas bulu kasar dan panjang merupakan penyekat melawan hujan dan salju; lapisan dalamnya begitu tebal sehingga menahan panas tubuhnya. Kukunya lebar sehingga sapi ini tidak terperosok ke dalam salju. Kuku itu juga digunakan untuk menggali makanan.

Sarang Marmot Lemus Pada Musim Dingin

Seperti kebanyakan mamalia kecil di tundra Artik, marot lemus meliang di bawah timbunan salju pada musim dingin untuk membuat sarang—yang dialasi dengan tumbuhan kering—dan membangun jaringan terowongan yang saling berhubungan. Di terowongan ini lemus menyimpan cadangan makanan untuk musim dingin.

Bulu untuk Melawan Es dan Air

Bulu putih tebal bagi beruang kutub Artik berfungsi sebagai penyamaran pada saat binatang ini mengendap-endap mencari mangsanya dan sebagai penyekat yang bagus, baik di air maupun di daratan. Di bawah bulu beruang itu terdapat lapisan lemak tebal yang juga membuatnya tetap hangat. 

Anak beruang kutub tinggal bersama induknya dalam sarang di tepi salju. Pada musim gugur, beruang betina menggali sarang untuk melahirkan dan membesarkan anak sampai musim semi. Setelah meninggalkan sarang pada musim semi, anak beruang biasanya teta tinggal bersama induknya selama lebih kurang, dua tahun.

Binatang Tahan Cuaca di Antartika

Mamalia dan burung Antartika menahan dingin dengan isolasi tubuh (sebagai hasil adaptasi), seperti bulu atau rambut dan lemak. Spesies tertentu juga menggunakan strategi perilaku khusus untuk bertahan hidup.

Penguin kaisar jantan bergerombol rapat supaya hangat. Pada waktu ada angin kencang, burung yang berdiri di luar berganti tempat dengan yang berada di dalam setelah berjaga sebentar

Sedangkan anjing laut Weddell, binatang yang bertahan hidup di dalam air, menahan musim dingin terutama dengan menyelam. Anjing laut ini membuat lubang menembus es agar dapat muncul ke atas untuk mencari udara.