Kucing dan Keunikannya Membaui Tubuh Hewan Lain

By , Rabu, 29 Juli 2015 | 07:30 WIB

Saat seekor kucing terpisah dari induknya, mereka dengan segera akan melupakan rupa sang induk.

Itulah kesimpulan dari seorang pengamat tingkah laku kucing John Bradshaw, ketika ditanya perihal apakah kucing bisa mengenali keluarganya. Kucing, menurut Bradshaw, bisa saja mengenali sang induk atau induk dari induknya jika mereka membaui aroma dari tubuh si kucing, dan merasa familiar karenanya. Namun, meski dengan mengenali bau dari tubuh sang induk tidak pula membuat sang kucing merasa memiliki kekerabatan dengan induknya seperti layaknya manusia yang bertemu kembali dengan anak atau anggota keluarga yang lama terpisah. Kondisi tersebut dinamakan sebagai prior association.

Ada cara untuk membuat seekor hewan mengenali kerabatnya saat mereka terpisah lama. Cara yang disebut phenotype matching itu dapat terjadi dengan membuat seekor hewan mengenali bau khas dari tubuh si kerabat sejak kecil—meski kerabat yang dimaksud tidak terikat darah dengan mereka. Nantinya setelah tumbuh besar, mereka bisa mencari kerabatnya dengan membaui tubuh kerabatnya.

Sistem phenotype matching tersebut penting untuk beberapa hewan, seperti tupai Belding yang harus tinggal berkelompok demi melindungi diri dari serangan predator. Untuk seekor kucing liar betina, phenotype matching diperlukan untuk mencegahnya kawin dengan kerabat jantan mereka.