Sekitar 25.000 hektar lahan pertanian sudah kering dan jutaan warga Indonesia diperkirakan akan merasakan dampaknya, seperti kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Guna mengatasi kekeringan, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan langkah yang akan ditempuh pemerintah.
"Distribusi, droping air-air bersih menggunakan mobil tanki air. Kemudian mengisi bak-bak penampungan air, perbaikan pipa, dan sebagainya," kata Sutopo.
Selain itu, pemerintah juga memiliki rencana untuk membangun 49 waduk di seluruh Indonesia, jelas Sutopo.
Tidak menanam
Beberapa daerah di Indonesia secara alamiah dan geografis merupakan daerah yang kering, seperti Wonogiri, Boyolali dan Blora.
Tapi dengan adanya fenomena global El Nino, yakni penyimpangan suhu permukaan Samudra Pasifik, hal ini mempengaruhi berbagai negara di daerah khatulistiwa. Ini menyebabkan ancaman kekeringan di Indonesia menjadi lebih besar.
Oleh karena itu,Thomas Djamaluddin, kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menyarankan para petani tidak menamam padi di musim ini.
"Manajemen dalam hal pertanian itu juga harus memperhitungkan ketersediaan air. Di banyak daerah petani baru menanam padi, tapi kemudian dilanda kekeringan," ungkap Thomas.
Selain itu, Thomas juga mengimbau agar masyarakat menerapkan manajemen air dan banyak menyimpan ketika air berlimpah.
Diperkirakan kekeringan masih akan terus melanda Indonesia hingga November tahun ini.