Kisah Cecil dan Perburuan Ilegal

By , Rabu, 29 Juli 2015 | 16:30 WIB

Cecil adalah seekor singa tua berumur 13 tahun yang tinggal di Hwange National Park.

Tak lama ini, Cecil ditemukan mati dengan keadaan mengenaskan: kepalanya terpenggal dan tubuhnya dikuliti. Sebelum ditemukan seperti itu, sebelumnya Ceci diketahui tertembak anak panah yang menancap di tubuhnya selama 40 jam.

Penyelidikan dilakukan. Diduga, yang membunuh Cecil adalah seorang dokter gigi asal Amerika bernama Walter James Palmer. Menurut Zimbabwe Conservation Task Force (ZCTF), pemburuan yang dilakukan olehnya merupakan perburuan ilegal yan tak mendapat izin dari pemerintah.

Perihal izin memburu singa, khususnya pada kasus Cecil, telah membuka perdebatan mengenai legal thropy hunting yang bisa dilakukan di sejumlah negara Afrika seperti Zimbabwe dan Afrika Selatan, namun dilarang di beberapa negara lainnya seperti Botswana dan Zambia.

Diketahui, satu abad lalu ada sebanyak 200.000 ekor singa yang hidup di daratan Afrika. Sedangkan kini, hanya kurang dari 30.000 ekor yang tersisa.

Sebagai respon atas tragedy matinya Cecil, para konservasionis telah meminta lembaga Uni Eropa untuk melarang impor produksi singa dari Zimbabwe. Tak hanya itu, perusahaan penerbangan Emirates Airline juga melarang adanya pengangkutan hasil perburuan menggunakan maskapainya.