270 Desa di NTT Alami Kekeringan

By , Jumat, 31 Juli 2015 | 07:30 WIB

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, sebanyak 20 Kabupaten di wilayah itu kini dilanda kekeringan. Akibatnya, lahan masyarakat pun menjadi kering dan ketersediaan air pun berkurang. Kepala Kantor BPBD NTT Tini Tadeus, Kamis (30/7/2015) pagi, mengatakan, penyebab kekeringan adalah akibat anomali iklim yang berdampak pada berkurangnya curah hujan di tahun 2015. “Sesuai laporan yang kami terima sampai hari ini, terdapat 20 Kabupaten di NTT yang dilanda kekeringan, kecuali Kabupaten Malaka dan Kota Kupang. Untuk spot kekeringannya di 270 Desa dan Kelurahan,” kata Tadeus.20 Kabupaten yang dilanda kekeringan tersebut adalah Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Ngada, Sikka, Ende, Flores Timur, Lembata, Alor, Rote Ndao dan Sabu Raijua. Tadeus mengatakan, langkah yang sedang dilakukan adalah mengoptimalkan pemanfaatan aset, berupa tangki yang sudah dibagikan, dan tangki yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Sosial yang ada di Kabupaten dan Kota, untuk didistribusikan air langsung ke masyarakat.“Langkah lain yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan alat penjernihan air yang sudah dibagikan untuk mengolah air yang dimiliki masyarakat (Alatnya sudah dibagikan ke Kabupaten dan Kota). Selain itu, saat ini sedang diupayakan pembuatan sumur dangkal dan sumur bor di daerah yang ada memiliki potensi air tanah,” kata Tadeus.