Sepotong puing pesawat misterius terdampar di Pulau La Reunion yang masuk wilayah Perancis di Samudra Hindia, Rabu (29/7). Obyek itu mendorong tim peneliti internasional memeriksa apakah puing tersebut merupakan bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang tahun lalu dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Puing sepanjang dua meter itu, yang tampak merupakan bagian dari sayap, ditemukan oleh orang-orang yang sedang membersihkan pantai.
"Puing tersebut tertutup kerang sehingga orang akan mengatakan bahwa benda itu sudah lama berada di air," kata seorang saksi mata.
Sejumlah pejabat transportasi udara Perancis memulai penyelidikan terkait dari mana puing itu berasal, tetapi sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan "terlalu dini untuk membuat kesimpulan".
Pemerintah Malaysia mengumumkan bahwa pihaknya telah mengirim tim ahli ke pulau itu untuk menganalisis obyek tersebut. "Puing apa pun yang ditemukan itu, butuh diverifikasi lebih lanjut sebelum kami bisa lebih memastikan apakah itu milik MH370," kata Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai, kepada wartawan di New York. "Jadi kami telah mengirimkan tim untuk menyelidiki soal itu dan kami berharap bahwa kami dapat mengidentifikasi hal itu secepat mungkin," tambahnya.
Para peneliti Australia juga dikabarkan sedang bekerja sama dengan pabrikan Boeing untuk mengidentifikasi apakah puing itu berasal dari MH370. "Kami telah menerima beberapa foto benda itu dan kami memberikan foto-foto itu untuk dinilai produsen terkait apakah benda itu," kata Joe Hattley, juru bicara Biro Keselamatan Transportasi Australia, seperti dikutip kantor berita AAP.
Bagian yang ditemukan "terlihat dalam kondisi yang cukup baik", tambahnya dalam komentar kepada stasiun News24 TV milik ABC.
Xavier Tytelman, ahli dalam keamanan penerbangan, mengatakan tidak bisa dikesampingkan bahwa puing tersebut mungkin milik MH370, yang menghilang tanpa jejak pada Maret tahun lalu.
Puing pesawat itu tak pernah ditemukan walau telah dilakukan pencarian besar-besaran yang melibatkan sejumlah negara. Otoritas Malaysia pada Januari lalu telah menyatakan bahwa semua orang dalam pesawat itu diperkirakan tewas.
Pesawat itu menghilang dalam penerbangan malam di atas Laut China Selatan setelah berpaling dari rute aslinya ke utara saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang di dalamnya.
Tytelman mencatat bahwa sejumlah foto di media lokal menunjukkan "kesamaan yang luar biasa antara flaperon (bagian sayap) sebuah #B777 dan puing yang ditemukan itu." Dia merujuk ke sebuah Boeing 777, jenis pesawat yang hilang itu.
Dia juga menyorot sebuah referensi di reruntuhan itu, yaitu BB670. "Kode tersebut bukan sebuah nomor registrasi pesawat atau nomor seri. Namun... jelas bahwa referensi itu akan memungkinkan identifikasi yang cepat. Dalam beberapa hari, kami akan memiliki jawaban pasti," kata Tytelman.
Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tetap "berkomitmen untuk mendukung penyelidikan MH370 dan pencarian pesawat itu". "Kami terus membagi keahlian teknis dan analisis kami. Tujuan kami, bersama dengan seluruh industri penerbangan global, bukan hanya untuk menemukan pesawat itu, tetapi juga untuk menentukan apa yang terjadi dan mengapa," kata raksasa penerbangan asal AS itu.