Menurut data dari NASA, sejak tahun 1970 permukaan es di Arktika menghilang sebanyak 12% tiap sepuluh tahun. Tahun lalu, National Snow and Ice Data Center (NSIDC) mengungkap bahwa pada Mei 2014, luas permukaan es di Bumi ada pada titik terendahnya.
Sebagai dampak dari pemanasan global, terjadi fenomena yang dinamakan feedback loop yang menjadi penyebab mengapa luas permukaan es di Arktika menurun dengan cepat.
Feedback loop didefinisikan sebagai fenomena penyerapan sinar matahari berlebih oleh permukaan es yang lebih tipis. Dengan sinar matahari yang terserap lebih banyak, es akan semakin rentan meleleh dan mengakibarkan air laut yang semakin hangat.
Pada isu September lalu, National Geographic merilis atlas Bumi terbaru yang memperlihatkan penurunan permukaan es di wilayah Arktika. Es yang disebut sebagai multiyear ice, atau older ice, ditunjukkan di peta dengan warna putih; bagian yang meleleh dan kembali membeku seiring bergantinya waktu digambarkan dengan garis, seperti yang dibuat oleh Rosemary Wardley, kartografer senior National Geographic.