Penduduk dunia di masa depan harus belajar untuk mencintai tetangga mereka. Dari data prakiraan jumlah populasi penduduk dunia di masa depan yang dikeluarkan PBB, ada indikasi bahwa Bumi kita akan lebih sesak dari dugaan sebelumnya.
Jumlah populasi manusia kini tercatat sebanyak 7,3 miliar jiwa. Menurut data dari PBB, pada tahun 2050 nanti jumlah itu akan meningkat hingga 9,3 miliar jiwa, dan pada tahun 2100 akan ada 11,2 miliar jiwa manusia yang menyesaki permukaan Bumi.
Estimasi peningkatan jumlah populasi tersebut akan banyak terjadi di Afrika, lalu diikuti dengan populasi di Asia.
Estimasi tersebut didapat dari data yang menunjukkan bahwa bukan angka kelahiran yang menyebabkan kian meningkatnya populasi manusia di seluruh dunia, namun karena masa hidup yang jauh lebih panjang. Secara keseluruhan, penduduk dunia masa kini diperkirakan akan hidup hingga usia 70 tahun. Nantinya, mereka yang lahir di tahun 2050 diduga akan hidup lebih lama dari itu, yakni hingga berusia 77 tahun.
Kenyataannya, tingkat kelahiran justru menurun di banyak tempat, kecuali di Eropa. PBB menduga tingkat kelahiran global akan menurun di akhir abad ini: dari rata-rata 2,5 anak per wanita menjadi 2 anak per orang. Tak hanya itu, menurunnya tingkat kelahiran juga diduga terjadi pada sejumlah negara berkembang hingga tahun 2100, di mana tingkat kelahiran rata-rata adalah 4,3 anak per orang, menjadi 2,1 anak.
Meski demikian, dugaan reduksi fertilisasi tersebut tak serta-merta terjadi dengan mudah. Perlu perencanaan keluarga yang baik dan penanganan kesehatan reproduksi yang teratur untuk mencapainya. Jika itu terjadi—jika tingkat fertilisasi menurun setengah saja dari prakiraan semula, populasi manusia di tahun 2100 akan berada di angka 16,6 miliar jiwa.
Meningkatnya masa hidup dan menurunnya angka fertilisasi menunjukkan bahwa secara kolektif, manusia semakin tua. Dewasa ini, ada sebanyak 12% dari total penduduk dunia yang berusia 60 tahun atau lebih. Nantinya di tahun 2050, jumlah populasi penduduk dunia yang berusia di bawah 15 tahun akan setara dengan jumlah populasi yang berusia di atas 60 tahun.
Terlepas dari perihal apakah angka populasi dunia akan meningkat atau menurun dari prediksi yang sudah diketahui, satu hal yang pasti: kita semua harus belajar untuk saling berbagi.