Perebutan Klaim Wilayah Arktik

By , Rabu, 5 Agustus 2015 | 17:30 WIB

Rusia meminta lagi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengakui kawasan Arktika seluas 1,2 juta kilometer persegi sebagai wilayah mereka.

Langkah serupa pernah Rusia lakukan pada 2001, namun komisi PBB menolak klaim tersebut karena kurangnya bukti.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa klaim baru ini kini dilengkapi data ilmiah.

Namun negara-negara lain yang berbatasan dengan Arktika, yakni Norwegia, Denmark, Kanada, dan Amerika Serikat, menolak klaim Moskow tersebut.

Lima negara itu masing-masing mengajukan klaim yurisdiksi atas bagian-bagian kawasan Arktik yang dipercaya menyimpan seperempat dari cadangan minyak bumi dan gas dunia.

Persaingan atas sumber daya di Arktika menjadi semakin panas dalam beberapa tahun terakhir seiring semakin menipisnya es kutub sehingga memungkinkan eksplorasi.

Rusia menyatakan bahwa permohonan terbarunya pada Komisi Batas Landas Kontinental PBB berisi argumen baru.

"Data ilmiah kaya yang dikumpulkan dalam bertahun-tahun penelitian Arktika akan digunakan untuk mendukung klaim Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataan tertulis.

Langkah baru ini terjadi seminggu setelah Kremlin mengatakan bahwa mereka akan memperkuat angkatan lautnya di Arktik sebagai bagian dari doktrin militer terbaru.

Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengatakan bahwa rencana tersebut meliputi armada pemecah es.

Awal tahun ini, militer Rusia melakukan pelatihan di kawasan Arktika yang melibatkan 38 ribu serdadu, lebih dari 50 kapal serta kapal selam, dan 110 pesawat tempur.