Di bawah bukit Pangonan, terdapat komplek bangunan yang menjadi pusat informasi berkaitan dengan Dieng. Mulai dari sejarah, kebudayaan hingga flora-fauna. Bagi pengunjung yang masih awam perihal Dieng, wajib rasanya mendatangi bangunan ini sebelum bereksplorasi lebih jauh. Nama bangunan ini, Museum Kailasa.
Secara administratif, Museum Kailasa berlokasi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Dari Kompleks Candi Arjuna, pengunjung cukup berjalan beberapa ratus meter ke arah selatan. Sebuah gerbang siap menyambut kedatangan pengunjung yang sudah selesai menaiki anak tangga.
Museum ini terdiri dari dua bangunan utama. Bangunan terdepan merupakan tempat menyimpan benda-benda cagar budaya Dieng. Menurut informasi, gedung ini didirikan tahun 1984.
Di dalam, pengunjung akan menjumpai berbagai arca, mala, makara yoni, lingga, atap candi dan berbagai benda bersejarah lainnya, yang merupakan bagian dari candi-candi yang ada di daerah Dieng, Benda-benda itu disimpan di museum karena pihak pengelola belum dapat menemukan posisi benda tersebut, juga khawatir atas keamanan benda-benda itu bila diletakkan di tempat terbuka.
Bangunan kedua terdapat informasi bagaimana dataran tinggi Dieng terbentuk setelah letusan Gunung Prau Tua. Selain itu, terdapat informasi seni-budaya, kepercayaan sampai flora-fauna yang ada di Dieng. Di gedung ini juga, pengunjung dapat menonton film dokumenter tentang Dieng.
Bangunan kedua diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu, Jero Wacik pada 28 Juli 2008.
Nama Kailasa diambil dari nama gunung yang dipercaya merupakan tempat tinggal Dewa Syiwa. Pemilihan ini dirasa tepat karena candi-candi da prasasti yang ditemukan di dataran tinggi Dieng merupakan bangunan pemujaan terhadap Dewa Syiwa.