Nusa Tenggara Barat kekurangan pemandu wisata yang menguasai Bahasa Mandarin. Padahal, wisatawan mancanegara (wisman) Tiongkok menjadi salah satu negara yang paling banyak mengunjungi Indonesia.“Kendala kita yaitu guide (pemandu wisata) yang berbahasa asing. Jumlah pemandu wisata yang bisa berbahasa Mandarin hanya tiga orang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Lalu Moh. Faozal usai jumpa pers “Lombok Sumbawa Pearl Festival” di Jakarta, Rabu (5/7/2015).Ia membandingkan dengan jumlah pemandu wisata yang menguasai Bahasa Mandarin di Bali. Faozal mengatakan terdapat lebih dari 20 orang pemandu wisata yang mampu berbahasa Mandarin.“Tapi kita tetap berupaya untuk memenuhi nilai maksimal tour guide untuk wisatawan Tiongkok,” katanya.Faozal mengatakan bahwa pihaknya akan memberi pelatihan bahasa asing yaitu Mandarin untuk para pemandu wisata. Dengan demikian, lanjut Faozal, wisman Tiongkok tetap dapat berwisata di Nusa Tenggara Barat.Pada tahun 2014, kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia sebanyak 959.231 orang. Pada tahun 2015, Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia sebanyak dua juta pengunjung.