Berkendara Melintasi 'Atap Norwegia'

By , Senin, 10 Agustus 2015 | 07:30 WIB

Pegunungan, fjord, dan hutan Norwegia tersohor di dunia. Keindahan pemandangannya bukan lagi rahasia. Namun, salah satu cara untuk melihat pemandangan tersebut ialah dengan berkendara di Jalan Sognefjellet atau lebih dikenal dengan ‘jalan yang melintasi atap Norwegia’. Jalan Sognefjellet, yang merupakan salah satu dari 18 rute wisata nasional di Norwegia, membelah lembah-lembah subur, menembus gunung-gunung tinggi dan danau-danau, serta menghubungkan sejumlah pegunungan di bagian pesisir barat dengan fjord nan menawan. Jalan Sognefjellet juga menghubungkan wisatawan ke Taman Nasional Jotunheimen.

Awal yang tenang

Dunia raksasa

Surga para pendaki

Daratan dingin dan beku

Air mata raksasa membeku

Danau Smorstabbreen (Stuart Butler)

Pada titik tertinggi di Jalan Sognefjellet terdapat Danau Smørstabbreen, sejauh 49 kilometer sebelah barat Kota Lom. Jalan Sognefjellet, yang terbentang pada ketinggian 1.434 meter di atas permukaan laut, kerap dianggap sebagai jalan pegunungan tertinggi di bagian utara Eropa. Mungkin karena terinspirasi keindahan di wilayah ini, pujangga Norwegia pada abad ke-19, Aasmund Olavsson Vinje, menggambarkannya sebagai dunia yang dihuni raksasa dan troll. Namun, ketika manusia menemukan api, mereka mengejar mahkluk-mahkluk tersebut ke utara sampai jatuh dari pinggir bumi. Air mata, yang makhluk-makhluk itu keluarkan saat dikejar, membeku ke pegunungan dan danau-danau di sekitar. Ketika hari cerah, Danau Smørstabbreen menjelma menjadi pemandangan paling menakjubkan yang disaksikan dari atap Norwegia.