Mendaki di Pulau Baling-Baling dan Rasakan Sensasinya

By , Selasa, 18 Agustus 2015 | 10:30 WIB

Jika anda ingin merasakan bagaimana mendaki dengan kemiringan sekitar 60 derajat dan tetap merasa fun, coba datangi Pulau Baling-Baling. Pulau kecil yang berada di depan Desa Tumbak, Kecamatan Posomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara ini dijamin memberikan sensasi pada perjalanan wisata anda. Berperahu dari tepi pantai Tumbak, Pulau Baling-Baling dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit. Tepi pantainya dipenuhi batu-batu kecil dan pecahan karang, maklum di sekitar pulau eksotis ini terdapat banyak hamparan karang. Anda akan mulai mendaki dengan menyusuri gundukan tanah di antara rerumputan yang sudah dibuat mirip tangga oleh warga setempat.

Rumputnya pun unik, dan tumbuh secara berkelompok dengan membentuk lingkaran-lingkaran kecil, mirip di film anak-anak Teletubbies. Tak heran banyak pengunjung menyebut pulau ini dengan nama Pulau Teletubbies. Begitu mendaki, sudut kemiringannya sudah mencapai sekitar 60 derajat, tak jarang pengunjung harus menggunakan kaki dan tangannya sekaligus untuk terus mendaki.

Adrenalin terasa dipacu karena jalur pendakiannya berada di pinggir punggung bukit. Tapi dijamin anda akan berhenti setiap beberapa meter, karena pemandangan yang tersaji sungguh memesona. Pengunjung yang datang memang tak henti-hentinya memotret. Namun walau kemiringan pendakiannya cukup curam, tapi beruntung puncaknya tidak terlalu jauh.

Tiba di puncak pemandangan yang tersaji sungguh menggagumkan. Di kejauhan nampak gunung berapi Soputan yang menjulang di antara pengunungan di Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan. Di depan terlihat Pantai Bentenan dengan pasir putihnya dan di sebelah kiri teronggok Pulau Ponteng yang tak kalah menariknya. Dari puncak, jika nyali kita cukup bagus, cobalah turun di atas tebing di ujung pulau, namun harus ekstra hati-hati.

Salah satu pengunjung di Pulau Baling-Baling berpose di punggung bukitnya yang ditumbuhi rumput berpola lingkaran kecil-kecil. Pulau Baling-Baling terletak di Kecamatan Posomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. (KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL)

Dari Manado, desa Tumbak bisa dicapai dengan berkendara roda empat selama 2,5 jam dengan menempuh perjalanan sekitar 90 kilometer melewati Kota Tomohon, Langowan dan Kawangkoan hingga ke Ratahan. Di pertigaan pertama Ratahan, perjalanan berbelok ke kiri menuju ke Tumbak. Di desa ini sudah tersedia Pos Wisata yang dikelola warga lokal, mereka menarik retribusi masuk Rp 5.000 per orang dan jasa parkir kendaraan Rp 10.000 per mobil. Di Pos Wisata juga tersedia perahu yang bisa disewa untuk mengunjungi pulau-pulau sekitar.

Selain Baling-Baling, Pulau Ponteng, Pulau Tumbak, pantai pasir putih Bentenan dan hutan mangrove masuk dalam rute perjalanan. Perahu bermotor tempel yang bisa menampung 10 orang itu disewakan dengan tarif Rp 800.000 per hari termasuk pemandu lokal.

Jika anda berencana menginap, datanglah sore hari, dan nikmati sunset dari cottage yang dibangun di atas air tepat di depan hutan mangrove. Malam harinya anda bisa menikmati acara bakar ikan di pantai dan keesokan paginya mengeksplor pulau-pulau sekitar. Tarif menginap di cottage seharga Rp 200.000 per orang untuk sehari sudah termasuk makan ala kampung.