Alam Semesta Kita Kian Hari Kian Melemah

By , Rabu, 12 Agustus 2015 | 10:00 WIB

Para astronom mengerahkan berbagai teleskop untuk mempelajari besarnya energi yang diproduksi oleh alam semesta. Caranya? Mereka mempelajari 200 000 galaksi yang ada di alam semesta dengan menggunakan beberapa teleskop di antaranya adalah teleskop VISTA dan VST milik ESO, teleskop landas angkasa GALEX dan WISE milik NASA serta teleskop Herschel milik ESA. Penelitian ini merupakan bagian dari Galaxy And Mass Assembly (GAMA), sebuah survei galaksi yang dilakukan pada semua panjang gelombang.

Pengamatan pada 200 000 galaksi ini bertujuan untuk memetakan dan membuat pemodelan dari energi yang dihasilkan oleh alam semesta saat ini dan pada waktu yang berbeda-beda di masa lalu. Selain itu para astronom juga bisa mempelajari pembentukan dan evolusi dari berbagai tipe galaksi yang ada di alam semesta.

Hasilnya cukup mengejutkan. Energi yang dihasilkan dari lingkungan alam semesta dekat dalam representasi 200.000 galaksi menunjukkan adanya penurunan dibanding 2 miliar tahun lalu. Penurunannya cukup signifikan. Energi yang dihasilkan saat ini hanya setengah dibanding dengan energi yang dihasilkan 2 miliar tahun lalu dan kondisi ini terjadi pada semua panjang gelombang dari ultra ungu sampai panjang gelombang inframerah-jauh.

Tampaknya secara perlahan, alam semesta sedang menuju kematiannya.

Seluruh energi di alam semesta terbentuk saat terjadinya Big Bang aka Dentuman Besar, saat ketika alam semesta mengembang ke semua arah. Sebagian energi yang terbentuk itu tersimpan sebagai massa, yang kemudian diubah kembali menjadi energi saat bintang melakukan pembakaran di dalam dirinya.

Sumber energi lainnya di alam semesta juga berasal dari piringan di sekeliling lubang hitam yang ada di pusat galaksi. Di sini, energi gravitasi diubah menjadi pancaran elektromagnetik di quasar dan inti galaktik aktif lainnya. Pancaran pada panjang gelombang yang lebih panjang justru datang dari awan debu raksasa yang memancarkan kembali cahaya bintang yang ada di dalam awan tersebut.

Setelah terjadinya Big Bang, sebagian besar energi meluap di seluruh alam semesta tapi ada energi tambahan yang terus menerus diproduksi oleh bintang ketika mereka melakukan pembakaran hidrogen dan helium di dalam dirinya. Energi baru yang dihasilkan bintang-bintang ada yang diserap oleh debu saat sedang melintas di dalam galaksi induknya, dan ada juga yang lepas ke ruang antar galaksi. Energi yang lepas di ruang antar galaktik akan terus melakukan perjalanan sampai ketika energi tersebut menabrak sesuatu, dalam hal ini bisa bintang lain, atau juga planet. Atau bisa juga dengan teleskop.

Alam semesta memudar atau menuju kematiannya secara perlahan merupakan fakta yang sudah diketahui sejak akhir tahun 1990-an. Tapi bukti bahwa hal itu terjadi di seluruh panjang gelombang dari ultra ungu sampai inframerah baru bisa diketahui saat ini.

Alam semesta saat ini secara perlahan sedang memasuki usia tua dan saat ini sedang berada pada “masa kejayaan bintang” aka inilah masa dengan jumlah bintang paling banyak. Masa kejayaan bintang ini merupakan hasil pembentukan bintang ~ 800 juta tahun lalu. Jadi bisa dianalogikan kalau alam semesta saat ini seperti seseorang yang sedang duduk di sofa dan menarik selimutnya untuk memasuki tidur abadinya!