Cara Tumbuhan Gurun Bertahan dengan Sedikit Air

By , Sabtu, 15 Agustus 2015 | 07:00 WIB

Tiga cara bertahan hidup dengan sedikit iar telah berkembang pada tumbuhan tahunan di gurun. Tumbuhan tahunan, yaitu tumbuhan yang hidup lebih dari satu musim, dapat melakukan satu atau lebih dari cara ini: mengambil air hujan denngan cepat melalui akar-akar halus; menyimpan air dalam jaringan; atau hidup dengan laju transpirasi rendah. Transpirasi adalah proses hilangnya uap air pada tumbuhan melalui penguapan, terutama lewat stomata daun.

Pohon meskit dan semak akasia mengandalkan metode yang pertama, dengan menumbuhkan jalinan akar halus yang meluas di dalam tanah gurun guna menangkan cairan sepanjang tahun. Kaktus dan tumbuhan berair lainnya menyerap air pada musim basah dan menyimpan air itu dalam jaringannya. Kaktus saguaro raksasa, misalnya dapat dengan cepat menyerap hingga satu ton cadangan air setelah hujan. Selain itu, transpirasi kaktus sangat lambat. Jenis tertentu menutup stoma (atau porinya) selama siang hari untuk menahan air. Untuk tujuang yang sama, tumbuhan lain memiliki pelindung lilin tebal pada daunnya, atau daunnya telah mengecil menjadi duri.

Daun yang melengkung dan terlipat pada tumbuhan Tillandsia cyanea mengumpulkan embun atau kabut. Setelah mengembun, airnya menetes ke pangkal batangnya, tempat air tadi diserap. Cara ini begitu efisien sehingga tumbuhan itu hampir tidak memerlukan sistem akar.

Menyimpan Air

Selama musim penghujan, tumbuhan berair menyimpan air di dalam sel-sel pada daun dan batang. Kemudian air itu dibagi-bagikan sepanjang musim kering. Kaktus saguaro menggembung sewaktu menyimpan air di dalam sel-sel luarnya yang tebal. Kemudian sewaktu air itu digunakan, kaktus menyusut dan lekuknya menjadi lebih jelas.

Selain itu, cabang-cabang kaktus jenis cholla berpucuk duri, bukan daun. Banyak tumbuhan gurun mengembangkan ciri seperti itu agar tidak kehilangan air melalui penguapan.

Beberapa spesies gurun, termasuk Cereus, memiliki akar umbi yang berfungsi sebagai cadangan air. Pada musim kering, semua daunnya gugur, tetapi dapat tumbuh kembali langsung dari akarnya.

Ada pula lapisan luar atau kutikula yang tebal dan berlilin pada agave berduri dan pada yuka mencegah air agar tidak menguap dari jaringan dalamnya yang mirip spons apabila tertimpa panas matahari gurun.

Akar meskit masuk sedalam 6 hingga 18 meter. Dengan begitu, meskit dapat menyerap air dari tempat yang sangat dalam, meski pada musim yang sangat kering.