Jalan Pasir Menuju Kehidupan Penyu

By , Jumat, 14 Agustus 2015 | 20:00 WIB

Berbeda dengan kebanyakan binatang, yang jenis kelaminnya ditentukan oleh kromoson dari ayah-induknya, jenis kelamin penyu dan beberapa reptilia lain ditentukan oleh faktor lingkungan, yaitu jumlah panas yang diterima oleh telur penyu selama pengeraman. Kalau telur mendapat suhu dingin selama  satu hingga dua bulan di sarang pasirnya, akan muncul anakan jantan; kalau telur dierami pada suhu hangat, anakannya menjadi betina. Telur yang dekat permukaan mendapat cahaya matahari, dan biasanya menjadi penyu betina. Telur di bawah, yang lebih dingin dalam sarang itu, biasanya menjadi jantan.

Setelah menetas, penyu itu bergegas pergi ke laut. Terangnya cahaya bulan di atas samudra serta kemiringan lereng pasir barangkali mebantu penyu mencari arah. Meskipun banyak yang dimakan oleh burung bintayung atau tekukur laut, sekitar 10 persen dari tetasan bertahan hidup selama perjalanan menuju laut.

Jalan Pasir Menuju Kehidupan

Penyu laut  betina menggali liang dengan tungkai belakangnya. Telurnya 30 hingga 150 butir dan ditutup dengan pasir.

Sarang penyu  yang tak pernah lebih hangat daripada 27° Celcius biasanya menghasilkan anakan jantan.

Sarang yang suhunya di atas 27° Celcius lazimnya menghasilkan penyu betina.

Telur yang dikeluarkan pada awal musim semi banyak menghasilkan anakan jantan.

Telur yang dikeluarkan pada puncak musim panas cenderung menghasilkan penyu betina.

Sewaktu suhu turun pada musim gugur, anakan jantan sekali lagi menjadi lebih banyak daripada anakan betina.