Video Games Terbukti Tingkatkan Perilaku Agresif

By , Selasa, 18 Agustus 2015 | 12:45 WIB

Studi baru menemukan video games berisi kekerasan berhubungan dengan perilaku agresif pemainnya. Tetapi tidak cukup bukti ada kaitannya dengan perilaku kriminal.

Debat mengenai apakah video games bertema kekerasan menyebabkan perilaku agresif sudah lama berlangsung. Beberapa berpendapat hanya ada sedikit bukti yang menghubungkan keduanya. Sementara pakar yang lain mengatakan paparan kekerasan selama bertahun-tahun menyebabkan anak muda beraksi lebih agresif dibandingkan mereka yang tak bermain video games.

Saat ini American Psychological Association (APA) turut serta dalam perdebatan itu. Mereka berpendapat dalam review penelitian, bermain video games bertema kekerasan terbukti ada hubungannya dengan agresi. Namun kurang bukti untuk menghubungkannya dengan kekerasan kriminal aktual. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan 13 Agustus lalu, satuan tugas APA mereview lebih dari 100 penelitian mengenai penggunaan video games kekerasan yang diterbitkan antara 2005 dan 2013. Mereka menyimpulkan bermain video games dapat meningkatkan perilaku dan pemikiran agresif sementara empati dan sensitivitas berkurang terhadap agresi. Satuan tugas itu juga menyimpulkan kendati beberapa penelitian menemukan kaitan kekerasan kriminal dan perubahan persarafan, kurang ada bukti untuk membuktikan hubungan keduanya.

"Peneliti sudah menyelidiki penggunaan video games bertema kekerasan lebih dari dua puluh tahun hingga sekarang, masih sedikit studi yang meneliti apakah video games bertema kekerasan menyebabkan orang melakukan tindakan kriminal," kata ketua satuan tugas, Mark Appelbaum dalam sebuah pernyataan.

"Namun kaitan antara kekerasan dalam video games dan peningkatan agresi pemainnya adalah satu hal yang paling banyak diteliti dan terbukti," katanya.

APA mengatakan tidak ada faktor tunggal yang dapat mendorong seseorang menuju kekerasan atau agresi namun video games bertema kekerasan dapat diklasifikasikan sebagai satu faktor risiko. Badan tersebut menyerukan kepada industri video games untuk meningkatkan kontrol orang tua terhadap paparan dalam permainan tersebut.