Ahli biologi evolusi kagum akan naluri binatang untuk berkumpul menjadi kawanan. Kupu-kupu menggerombol, ikan berenang dalam kelompok besar, dan gajah membentuk kawannan, masing-masing karena alasan berbeda. Serangga, seperti capung sehari, berkumpul untuk kawin; pejantannya terbang seperti awan tebal di atas air untuk memikat betinanya. Kelelawar tertentu terbang dalam kelompok selama mencari makan supaya mudah menemukan makanan.
Binatang perumput besar, seperti zebra, bergerombol demi perlindungan terhadap pemangsa. Dalam setiap kawanan zebra, seekor pejantan pemimpin dan beberapa penjaga lain mengawasi kalau-kalau ada singa atau musuh lain yang mendekat melintasi sabana. Kalau melihat seekor musuh, pejantan penjaga itu mengeluarkan suara tanda bahaya, dan kawanan itu lari dengan pejantan berada di belakang guna melindungi betina dan anak-anaknya. Kawanan yang berhamburan itu membuat pemangsa bingung atau berbelok dan mungkin mengurungkan pengejaran.
Kawanan Zebra yang Sedang Merumput
Dalam sebuah kawanan, banyak mata dikerahkan unntuk mengamati penyerang sehingga meningkatkan peluang bertahan hidup bagi semua anggota kelompok.
Kawanan besar zebra mencapai ratusan ekor dan senantiasa berada dekat cadangan air. Zebra sering merumput dengan binatang lain, misalnya gnu dan antelop. Kuntul-kerbau putih, yang sering menemani binatang perumut, memakan serangga yang terusir oleh kuku binatang. Dari tempat bertenggernya di punggung binatang besar, kuntul itu dapat melihat dan memberi tanda bahaya—dengan terbang—akan adanya pemangsa yang mendekat.
Seekor singa betina menjadi bingung sewaktu mangsanya yang berloreng-loreng itu berlari ke segala arah.