Tokek Menginspirasi Pembuatan Jangkar NASA

By , Rabu, 19 Agustus 2015 | 18:45 WIB

Melakukan kegiatan di antariksa tentunya jauh lebih susah daripada di Bumi. Di sana, semuanya dengan mudah melayang karena nihilnya gravitasi.

Dengan pendekatan biomimetik, NASA tengah meneliti kemungkinan untuk mengaplikasikan sistem genggam tokek untuk membantu robot menempel di mesin-mesin instalasi di stasiun luar angkasa ISS.

Tokek memiliki daya genggam yang kuat berkat gaya van der Waals yang dihasilkan dari jutaan rambut di permukaan kakinya. (NASA JPL)

Tim NASA memang terinspirasi oleh kuatnya genggaman yang dimiliki tokek. Di alam, tokek punya kemampuan hebat untuk memanjat sesuatu dan bertahan di atasnya karena memiliki kaki dengan jutaan rambut kecil yang kuat menggenggam targetnya. Dengan jutaan ambut kecil tersebut, permukaan kaki tokek menggenggam targetnya dengan gaya fisika yang dikenal sebagai gaya van der Waals.

Gaya van der Waals terjadi saat elektron yang mengorbit inti dari sebuah atom didistribusi secara tidak merata, menghasilkan medan listrik dengan kutub positif dan negatif. Medan listrik itu menciptakan polar yang pas untuk molekul terdekat, membentuk efek adesif sementara di antara kaki tokek dan permukaan yang dipijaknya.

Dengan menciptakan bahan sintesis yang tersusun dari tangkai-tangkai halus yang lebih kecil daripada rambut manusia, ilmuwan NASA meniru kemampuan menggenggam tokek tersebut.

Gambar di atas menunjukkan robot LEMUR—Limbed Excursion Mechanical Utility Robot, salah satu robot yang sudah memiliki sistem tangan tokek yang digunakan NASA untuk memanjat lambung-lambung ISS dan melakukan reparasi pada bagian yang rusak.