Gelaran Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) resmi dibuka pada Rabu (19/8) malam di Taman Kuliner, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta. “Dandan” menjadi tema dalam gelaran FKY yang ke-27 ini, dimana kata ini memiliki arti bersolek dan berbenah.
Dalam sambutannya, Ketua FKY 27 Ishari Sahida, yang lebih dikenal dengan Ari Wulu menjelaskan, bersolek selalu identik dengan aktivitas yang menuntun pada kualitas estetika, baik paras maupun estetika. “Sedang berbenah identik dengan upaya perbaikan fisiki atau non-fisik.”
Kedua makna di atas dibawa sebagai konsep FKY tahun ini, sebagai upaya menyajikan seni dan budaya Yogyakarta secara maksimal.
Lebih lanjut, Ari Wulu mengatakan bahwa FKY 27 mencoba untuk menciptakan iklim kebersamaan dalam format festival, dimana memungkinkan kolaborasi seniman, budayawan, ekonom, arsitek, desainer sampai masyarakat luas. “Seni coba didandani dengan yang di luar seni”.
Meski dibuka secara resmi pada malam hari, agenda FKY dimulai dengan pawai di Jl. Kaliurang yang diikuti oleh kontingen-kontingen dari seluruh Yogyakarta, seperti dari kelompok gamelan Bantul, kelompok tani Ngudi Lestari, sampai Baracuda milik Brimob Polda DIY. Beberapa kontingen dari luar Yogyakarta juga turut meramaikan pawai ini. Salah satunya adalah kontingen dari Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah.
FKY 27 diselenggarakan selama 18 hari, mulai 19 Agustus sampai 5 September 2015. Selama penyelenggaraan, berbagai agenda seni dan budaya yang menarik siap menghibur pengunjung.