Spesies Ini Memiliki Penis yang Dapat Dilepas

By , Senin, 24 Agustus 2015 | 07:00 WIB

Argonaut merupakan satu-satunya Cephalopoda yang dapat keluar dari cangkangnya. Argonaut adalah makhluk laut unik yang dapat berenang menggunakan jet penggerak—menggunakan tenaga mendorong yang menyemprotkan air dari corong di cangkangnya.

Argonaut jantan cenderung tumbuh sepanjang beberapa sentimeter, hanya sekitar 10% dari ukuran betina yang bisa mencapai 2 meter, tergantung pertumbuhan cangkang mereka.

Dimorfisme seksual ini seringkali menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin proses reproduksi terjadi jika hewan jantan hanya seukuran serpihan tubuh betinanya?

Telah diketahui bahwa Argonaut memiliki cara unik untuk mengatasi masalah kecil dari kopulasi. Meskipun Argonaut jantan yang masih hidup belum pernah diteliti di alam liar, namun proses reproduksi mereka telah dipahami berdasarkan observasi Argonaut jantan yang telah mati dan Argonaut betina yang masih hidup.

Jantan yang berukuran kecil melepaskan semacam tentakel modifikasi yang mengandung spermatozoa (disebut hectocotylus) ke arah betina. Kemudian tentakel itu berenang menuju mantel Argonaut betina (kantung yang menyimpan tubuhnya), menemukan jalan masuk, kemudian membuahi telur-telurnya. Telur-telur Argonaut betina dapat dibuahi oleh lebih dari hectocotylus dengan menyimpan mereka dalam rongga mantel.

Tentakel modifikasi milik Argonaut jantan dikembangkan di sebuah kantung dibawah mata hewan tersebut hingga lengan siap digunakan. Ketika waktunya tiba, kantung itu meledak, tentakel modifikasi keluar dari rongga dan beranang menuju Argonaut betina, melampirkan dirinya ke mantel betina menggunakan pengisap pada tentakel, kemudian menggeliat masuk.

Terdengar seksi bukan?

Argonaut jantan mati setelah melemparkan lengan tentakel ke arah sang betina, akan tetapi betina tidak mati melainkan terus tumbuh dan bereproduksi. Bagaimana pun hal itu tak lazim di kalangan Cephalopoda.