Setelah menjalin hubungan sister city atau kota kembar dengan Medan, Kota Penang, Malaysia, berencana menggandeng Kota Bandung untuk dijadikan friendly city. Beberapa kesamaan antara Penang dan Bandung, salah satunya di bidang sejarah karena sama-sama pernah menjadi daerah jajahan bangsa kolonial, disebut-sebut menjadi alasan diadakannya kerja sama ini.
“Di Penang british colonial, Bandung dutch colonial, banyak orang yang akan tertarik,” kata Kepala Kementerian Pengembangan Pariwisata Penang, Danny Law Heng Kiang, kepada Kompas Travel, Sabtu (22/8/2015).
Beberapa kemiripan itu bisa wisatawan rasakan kala berkunjung ke Goerge Town, Penang dan saat berkunjung ke daerah Braga, Bandung. Deretan bangunan tua dengan arsitektur khas kolonial tentu membuat wisatawan seolah kembali ke masa lalu.
Meskipun serupa dengan George Town, namun Danny mengaku tetap tertarik saat melihat keindahan bangunan yang ada di kawasan Braga, terlebih saat mengetahui sejarah yang terkandung di baliknya.
“Saya pun pertama kali terkejut, oh ini sudah dijajah lebih dari 300 tahun, orang Penang tidak tahu kalau mereka tahu pasti mereka mau datang dan ini patut ditunjukkan kepada orang ramai,” lanjut Danny.
Rencananya, Danny akan bertemu dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk membicarakan lebih lanjut perihal kerja sama ini. Sebelumnya, Danny telah bertemu dengan pihak Malindo Airlines untuk membicarakan rute penerbangan langsung Bandung-Penang, begitupun sebaliknya.
“Penerbangan kita sudah bicara dengan Malindo dan Malindo pun setuju karena mereka lihat ada market. Saya rasa tidak ada halangan atau kesusahan untuk terbang dari Pulau Penang ke Bandung,” imbuhnya.
Menurut Danny, dengan adanya jalinan kerja sama ini maka kedua belah pihak, baik Penang dan juga Bandung akan mendapat banyak keuntungan. Sebab, banyaknya wisatawan asing, khususnya dari Amerika Serikat yang berkunjung ke Penang akan lebih mudah untuk berkunjung ke Bandung. Sedangkan, untuk wisatawan Bandung sendiri juga lebih mudah jika ingin berlibur ke Penang.
“Orang AS kalau datang melancong tidak cuma 1-7 hari, mereka lebih bisa 20 hari, dan mereka tidak akan berdiam di satu kota, mereka akan terbang ke negara lain yang dekat. Jadi inilah cara kita kerja sama dengan Bandung,” tutup Danny.