Jejak Visual dari Negeri Para Dewa

By , Kamis, 27 Agustus 2015 | 14:00 WIB

Selamat datang di Dieng!

Dataran tertinggi di Tanah Jawa ini seperti tak pernah kehilangan magisnya. Tempat ini selalu menawarkan pesona dan panorama keindahan alam yang mengundang decak kagum.

Apabila kita menilik kamus bahasa Jawa Kawi, Dieng atau Di Hyang bermakna persemayaman para dewa—arti ini selaras dengan warisan jejak sejarah yang berlimpah tradisi dan budaya. Dieng menyajikan peradaban Jawa kuno, Hindu, dan Islam yang berbalut keindahan alam gunung purba.

(Yunaidi/National Geographic Indonesia)

"Sebetulnya, tidak hanya Dieng yang punya pesona alami. Kota-kota yang ada di sekitarnya juga menawarkan cerita visual yang menarik," kata Lambok Hutabarat, Visual Director National Geographic Indonesia dan National Geographic Traveler. Itu sebabnya, lanjutnya, National Geographic Traveler memutuskan untuk menjelajahi kembali Dataran Tinggi Dieng dan kota-kota di sekitarnya, seperti Wonosobo, Temanggung, dan Parakan. Bahkan, tim ini menyempatkan diri menjelajahi

(Yunaidi/National Geographic Indonesia)

Dalam setiap penugasan lapangan, National Geographic Indonesia selalu mencari sejumlah tempat unik, sekalipun lokasi itu telah sering dikunjungi oleh pendatang. "Kami ingin mencoba menampilkan visual Dieng dari sisi berbeda dengan menggunakan alat yang berbeda," ujar Lambok.

Lambok membuka kisah petualangan National Geographic Indonesia di wilayah Dieng dan sekitarnya dalam acara peluncuran Lenovo VIBE Shot Rabu (26/8), di Jakarta. Dalam kesempatan ini, Lambok ditemani Yunaidi, fotografer National Geographic Indonesia dan National Geographic Traveler yang ikut terlibat dalam petualangan akhir pekan ini.

(Yunaidi/National Geographic Indonesia)

Menurut Miranda V. Warokka, MBG Marketing Manager, PT Lenovo Indonesia, dalam rangka meluncurkan produk terbarunya, Lenovo menggandeng National Geographic Indonesia untuk menguji coba keandalan VIBE Shot. Telepon selular pintar ini memang dirancang khusus agar tidak hanya maksimal dalam fungsi telepon, namun juga fungsi kameranya.

Lenovo VIBE Shot memiliki kamera belakang 16 MP serta kamera depan 8MP. Sistem on-board infrared auto-focusing (AF) yang ada di VIBE Shot dua kali lebih cepat dibandingkan auto-focus kamera di ponsel pintar lainnya. DIdukung dengan tri-color LED flash yang pertama di dunia yang dapat menampilkan warna kulit yang lebih alami saat flash dinyalakan.

(Yunaidi/National Geographic Indonesia)

Salah satu kelebihan Lenovo VIBE Shot adalah pengguna dapat dengan mudah mengubah kamera dari mode Auto ke mode Pro. Bagi mereka yang fotografer pemula, dapat memanfaatkan salah satu fitur yang diunggulkan, yakni fitur Smart Composition. Di fitur ini, pengaturan kamera dapat mendeteksi gambar secara otomatis dan memandu fotografer yang sedang belajar memotret dengan "point & shoot" yang terlihat di layar.

Sedangkan untuk mode Pro, kamera dapat diatur secara manual layaknya kamera profesional biasa, seperti aperture, shutter speed, ISO, white balance, serta fokus. Hal ini memungkinkan fotografer untuk berkarya dan menyalurkan kreativitasnya. Fitur lain yang pertama di dunia dan ada di Lenovo VIBE Shot adalah fitur selfie panoramik yang memungkinkan untuk ber-selfie dengan banyak orang, karena foto akan diambil dari tiga sisi.

(Yunaidi/National Geographic Indonesia)

Lalu bagaimana dengan performanya? Performa smartphone yang tebalnya 7,6 mm ini sangat cepat, berkat prosesor Qualcomm Snapdragon 615, RAM 3 GB, serta memori internal sebesar 32 GB dan dapat ditambah dengan memory card external hingga 168GB .

"Biasanya dalam penugasan kita membawa banyak tas karena membawa peralatan memotret. Tapi dengan smartphone  ini, bawaan saat bertugas menjadi lebih ringkas," ujar Yunaidi.

Dengan bersemangat, Yunaidi mengupas satu per satu foto yang ditampilkan di layar yang dihasilkan dari Lenovo VIBE Shot selama perjalanannya menjelajahi Dieng. Ia juga mengajak sejumlah wartawan yang hadir untuk ikut mencoba fitur-fitur andalan ponsel pintar ini, seperti Portrait, Smart Composition, dan Wide Selfie.

Dan, sekali lagi, Dieng berserta kawasan sekitarnya kembali meniupkan magisnya kepada siapa saja. Tertarik mengikuti jejak Lambok dan Yunaidi?