Pelukis Mesir Kuno Sudah Gunakan Pigmen Biru untuk Warna Lukisan Mumi

By , Jumat, 28 Agustus 2015 | 11:30 WIB

Sudah hampir 100 tahun berselang sejak lukisan-lukisan wajah mumi ditemukan oleh para ilmuwan dan konservator seni dari Northwestern University dan the Phoebe Hearst Museum of Anhtroplogy .

Kini, mereka meneliti kembali lukisan-lukisan berumur 2000 tahun itu dan menemukan sesuatu yang sangat tak terduga: ternyata, para seniman Mesir di masa lalu sudah menemukan dan menggunakan pigmen biru (yang walau tak nampak oleh mata telanjang), pada proses pewarnaan lukisan mereka.

Hal itu mengejutkan. Pasalnya, pigmen biru biasanya disimpan dan digunakan untuk hal-hal lain yang lebih penting, bukannya tersembunyi di balik warna lain dalam suatu lukisan.

Para pelukis Romwai berusaha untuk meniru pelukis Yunani, yang dianggap sebagai ahli seni sejak dahulu. Sebelum masuknya peradaban Yunani, penggunaan warna biru tersebar di seluruh Mediterania; pada lukisan-lukisan dinding, pada kuil-kuil, sebagai dekorasi untuk menggambarkan langit malam. Setelah orang Yunani datang, warna pada palette mereka bertambah dengan adanya warna kuning, putih, hitam dan merah.

Semua lukisan kuno yang ditemukan di kota kuno Romawi, Tebtunis, dilukiskan dalam empat warna utama tersebut. Tapi, tim peneliti menemukan adanya luminesces dari pigmen biru di lukisan wajah mumi tersebut.

Warna biru misterius itu digunakan dalam pewarnaan lukisan-lukisan wajah mumi di atas batu, yang kemudian diletakkan di atas peti tepat di atas wajah sang mumi.