Dalam laporan yang dimuat di jurnal Astrophysical Journal 10 Agustus lalu, dijelaskan bahwa sejumlah bintang di alam semesta kita tengah menderita “denyut tak beraturan.”
Kerlip tak beraturan pada bintang itu menandakan bahwa sang bintang sedang "sekarat."
Pengamatan terhadap bintang-bintang yang sekarat tersebut dilakukan oleh wahana pencari planet Kepler. Dipimpin oleh Dr JJ Hermes dari University of Warwick’s Astrophysics Group, tim peneliti menempatkan Kepler di posisi yang tepat untuk mengamati salah satu bintang di konstelasi Virgo, bintang PG1149+057. Bintang itu letaknya sejauh 120 tahun cahaya dari Bumi.
Dari hasil pengamatan Kepler, astronom menemukan terjadinya sejumlah “gejala” yang menunjukkan bahwa PG1149+057 berada pada stase akhir dalam siklus hidupnya: ritme terang yang tak beraturan, letusan-letusan besar, dan sejumlah aktivitas lain yang mengacaukan denyut normal bintang, membakar permukaannya dalam beberapa jam.
Bintang PG1149+057 merupakan bintang padat yang terdiri dari karbon dan oksigen. Bintang itu merupakan bagian inti dari bintang tua yang berevolusi, kemudian terbakar dan menjadi suatu bintang kecil yang secara statis berkedip selama beberapa dekade. Tercatat, sudah sepanjang 40 tahun bintang PG1149+057 ini berkelip secara konstan di alam semesta. Namun kini, kerlip cahaya yang dihasilkannya sudah jauh lebih lemah dan tak lagi konstan.