Sering Gunakan Smartphone Bisa Jadi Tanda Depresi

By , Sabtu, 29 Agustus 2015 | 12:00 WIB

Sekarang ini, ponsel telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Ponsel juga dapat melacak kebiasaan kita sehari-hari secara akurat. Bahkan seberapa sering menggunakan atau melihat ponsel dapat menjadi parameter dari kehidupan sosial atau melihat tingkat kesibukan seseorang. Selain itu, seberapa sering melihat ponsel juga dapat melihat bagaimana kondisi mental seseorang. Kabarnya, semakin sering menggunakan ponsel pertanda mengalami depresi atau tekanan.

Hal ini juga diamanii oleh para peneliti di Northwestern University mengklaim, semakin sering seseorang menggunakan ponselnya, semakin besar kemungkinan orang tersebut dalam kondisi tertekan atau depresi. Studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Internet Research, menemukan bahwa depresi dapat dideteksi dari pemakaian smartphone dan itu mungkin menjadi indikator yang lebih baik untuk melihat kondisi seseorang. Bahkan, para ilmuwan mampu mengidentifikasi orang dengan gejala depresi hingga mencapai akurasi 87 persen, hanya menurut data telepon mereka.

Peneliti menelusuri kebiasaan pengunaan smartphone dari 28 orang, dengan rentang usia 19 sampai 58 tahun, selama dua minggu meliputi pemantauan lokasi GPS dan data penggunaan telepon melalui aplikasi pelacak yang dibuat oleh Northwestern University, yakni Purple Robot.

Para peneliti meneliti setiap rutinitas selama 24 jam, seperti seberapa sering mereka bergerak antar lokasi, melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, seberapa sering menggunakan ponsel, dan berapa lama menggunakannya. Para peserta juga diminta untuk menyelesaikan survei depresi yang dilaporkan sendiri.

Menurut temuan, orang dengan gejala depresi ditemukan lebih sedikit mengunjungi lokasi, menghabiskan sebagian besar waktu mereka ke lokasi “favorit” seperti rumah dan kantor. Namun, penggunaan ponsel juga merupakan faktor kunci dalam menentukan tingkat berat ringannya depresi. Gejala depresi dengan tingkat yang lebih tinggi secara langsung berhubungan dengan lebih banyak menggunakan telepon, baik dari segi durasi dan frekuensi. Semakin sering menggunakan ponsel pertanda mengalami depresi yang lebih besar.

Penelitian ini tidak membedakan antara textingposting Facebook, atau menanggapi e-mail. Para peneliti percaya bahwa ponsel mampu memainkan peran penting dalam menentukan tanda-tanda awal dari kondisi seperti depresi dan bahkan mungkin memperbaiki pengobatan.