Sepertinya, tak ada tempat yang lebih tak-ramah-lingkungan seperti antariksa. Bagaimana tidak, ratusan benda-benda asing bergerak dalam kecepatan 13.000 km/jam dengan ukuran dan massa yang juga tak kecil. Jika terhantam, dampaknya tak bisa terpetakan.
Stasiun Luar Angkasa Internasional milik NASA, ISS, tercatat sebagai wahana dengan sistem pelindung paling tangguh yang pernah dibuat. Dengan adanya pelindung yang canggih dan sistem manuver mengesankan, ISS mampu bertahan dari hantaman benda-benda langit yang mengancam. ISS sendiri dilengkapi dengan alat yang disebut dengan “bumper”, di mana objek atau puing-puing antariksa yang meluncur mendekat akan “dibakar” sehingga sebelum menyentuh permukaan stasiun, benda tersebut sudah berbentuk uap.
Jika bumper tak berfungsi dan dinding pelindung stasiun rusak, udara cadangan akan dikeluarkan untuk menyediakan pasokan oksigen bagi astronaut di dalamnya, setidaknya cukup sampai para teknisi memperbaiki kerusakan.
Tentunya tak ada yang ingin kemungkinan itu terjadi. Oleh karena itu, Timothy F. Scott dari American Chemical Society dan koleganya berupaya menciptakan alat pertahanan yang bisa digunakan sebagai alat pertahanan cadangan.
Kini, mereka tengah menciptakan dinding pelindung untuk ISS yang terdiri atas beberapa lapisan padat polimer. Di antara kedua lapisan polimer tersebut, ada lapisan yang diisi cairan zat reaktif yang berguna untuk menahan dan memantulkan daya hantam. Cairan reaktif dalam lapisan tersebut akan bereaksi cepat dengan oksigen, membentuk lapisan tahan banting untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat hantaman benda langit.
Hasil penemuan Scott dan ilmuwan ACS lainnya dipublikasikan di jurnal ACS Macro Letters, Rabu (26/8).