Paleis Buitenzorg adalah tempat tinggal Gubernur Jenderal saat musim panas tiba yang dikelilingi taman yang luas, indah, dan berkeliaran rusa di dalamnya.
Gubernur Jenderal Van Imhoff yang penuh dengan keyakinan memilih lokasi strategis pada tahun 1745 ketika Belanda pertama kali membuka daerah perkebunan di Buitenzorg (Bogor) dan sekitarnya.
Sebagian gedung ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Mossel setelah hancur diserang oleh Banten, kemudian mengalami kehancuran yang parah karena gempa.Pada tahun 1850, Palaeis Buitenzorg dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa pada kala itu.
Pada tahun 1870, Palaeis Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi Gubernur Jenderal Belanda. Selama masa Gubernur Jenderal Belanda, Daendels van der CAppelen maupun Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles, bentuk bangunan Paleis Buitenzorg telah mengalami berbagai perrubahan.
Gedung yang luas dan megah tersebut dibangun dengan gaya klasik yang dipengaruhi oleh arsitektur Belanda dan digunakan sebagai bangunan publik. Sebagian tamannya menjadi Netherlands Plantetuin te Buitenzorg (kini Kebun Raya Bogor) yang sangat menarik perhatian bagi para ilmuwan dan peneliti.
Gubernur Jenderal sering berjalan-jalan di taman dengan menggunakan kereta dengan empat kuda melewati lorong pohon Kanari. Tak jauh dari istana, terdapat barak yang besar dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat beristirahat pasukan Eropa.
Para petinggi dan anggota masyarakat elit Belanda sering kali berkunjung ke Paleis Buitenzorg. Mereka mengadakan pesta-pesta besar dan glamor. Halaman istana yang luas sengaja dijadikan tempat memelihara rusa yang akan segera dipotong dan dijadikan hidangan yang begitu eksklusif.
Di masa kini, Palaeis Buitenzorg dikenal sebagai Istana Bogor. Sebuah tempat yang menjadi persinggahan presiden dan dapat dinikmati oleh masyarakat setempat saat Ulang Tahun Kota Bogor.