Beberapa semut memang dianggap sebagai hama pada tanaman. Namun, semut rangrang dari genus Oecophylla justru merupakan pengendali hama alami yang meningkatkan hasil pertanian untuk petani.
Menurut hasil studi yang dipublikasikan di Journal of Applied Ecology minggu ini, jenis semut ini merupakan contoh terbaik yang pernah didokumentasikan sebagai pengendali hama alami pada pertanian terbuka. Efisiensi mereka bersaing dengan pestisida kimia, dan harganya lebih murah.
Gagasan untuk menggunakan semut rangrang sebagai biokontrol sebenarnya bukanlah hal baru. Sekitar 1.700 tahun lalu, para petani di Tiongkok membeli semut-semut untuk dilepaskan di kebun jeruk.
Singkatnya, pada tahun 2008, ketika penelitian menemukan bahwa semut rangrang dapat memakan dan membersihkan hama dengan efektif dan murah, pendapatan bersih mereka meningkat hingga 71%. Kemudian ribuan petani di Vietnam mulai beralih menggunakan semut rangrang sebagai pestisida alami untuk tanaman kacang mete mereka.
Menurut hasil studi terbaru, semut rangrang dapat mengurangi jumlah hama dan kerusakan yang diakibatkan sehingga dapat meningkatkan hasil panen berbeda. Beberapa penelitian lain menemukan bahwa semut lebih efektif daripada pestisida buatan.
Terlebih lagi, semut rangrang bukanlah satu-satunya yang dapat digunakan sebagai pestisida organik. Ada hampir 13.000 spesies semut lain yang juga dapat digunakan sebagai pengendali hama alami. Ada pula beberapa spesies semut yang menunjukkan potensi untuk mengendalikan hama arthropada, gulma dan penyakit tanaman.