Kasus penculikan anak sangat meresahkan para orangtua. Berdasarkan data Komisi Nasional (Komnas) Anak terdapat 472 kasus anak hilang dalam kurun waktu 2010 hingga 2014. Data selama 6 bulan tahun 2015, sudah ada 40 kasus anak hilang.
Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina ini mengatakan, orangtua memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak mereka. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua untuk menghindari penculikan anak.
Jangan tinggalkan anak sendirian dan lepas dari pandangan orangtuaTidak meninggalkan anak seorang diri adalah hal paling penting dilakukan untuk mencegah anak menjadi korban penculikan. Saat berjalan-jalan dengan anak, tidak perlu selalu menggenggam tangannya. Namun, anak tak boleh lepas dari pandangan orangtua. Ajarkan pula pada anak agar tidak terlalu jauh dari orangtuanya.
“Misalnya, anak diberitahu ’posisi kamu selalu tiga langkah dari ibu ya’. Lalu praktikkan tiga langkah itu, anak-anak harus diberi contoh konkret,” kata Nina dalam acara Kelas Parenting Tiga Generasi “Is Stranger Danger” di Conclave Coworking Space, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2015).
Jangan beri pakaian dengan tulisan nama anakUntuk menghindari penculikan, jangan berikan anak pakaian yang bertuliskan namanya. Tak hanya pada baju anak, termasuk pada tas anak. Apalagi jika ditulis dalam huruf besar yang mudah dibaca oleh orang lain.
Hal ini bisa memudahkan penculik untuk merayu anak. Dengan menyebut nama, anak merasa penculik tersebut memang orang yang kenal dengannya. “Anak akan lebih mudah takluk pada mereka yang memanggil namanya,” jelas Nina.
Jangan biarkan anak berjalan sambil bermain gadgetRasanya, hampir semua anak kecil kini mengenal gadget. Ketika sedang berada di luar rumah, jangan biarkan anak asyik bermain gadget sambil berjalan. Konsentrasi anak akan tertuju pada gadget dan menarik perhatian seseorang untuk menculik.
“Tak hanya anak, orangtua juga jangan asyik main gadget sambil berjalan,” kata Nina.
Di samping itu, anak juga harus diajari berbagai macam hal agar terhindar dari penculikan. Menurut Nina, sering kali penculikan bukan dilakukan orang yang tidak dikenal, melainkan oleh orang yang dikenal dengan berbagai motif.