Sebuah alat berat proyek (crane) jatuh di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9). Akibatnya, setidaknya 65 anggota jemaah tewas dan 85 lainnya menderita luka-luka. Ketika itu, jemaah dilaporkan tengah melakukan persiapan shalat maghrib.
Pemerintah setempat memang tengah melakukan perluasan tempat ibadah tersebut menjadi 400.000 meter persegi. Alat-alat berat proyek tersebut tampak di sekeliling masjid. Jika kelak rampung, Masjidil Haram diperkirakan dapat menampung 2,2 juta anggota jemaah. Proses ini akan rampung pada 2016.
Saat ini, Masjidil Haram "hanya" mampu menampung sekitar 800.000 anggota jemaah setiap tahunnya.
Beberapa tahun terakhir, tak ada laporan mengenai kejadian besar yang menyebabkan puluhan anggota jemaah meninggal dunia dan luka-luka. Pemerintah Arab Saudi melakukan investasi miliaran dollar AS di bidang transportasi dan infrastruktur untuk memfasilitasi jemaah dalam menunaikan ibadahnya.
20 WNI luka, 1 meninggal
Selepas kecelakaan ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, sebanyak 20 anggota jemaah asal Indonesia turut menjadi korban luka dan satu korban meninggal.
"Kejadian ini memang luar biasa," ujar Amirul Hajj itu, dalam pembicaraan via telepon dengan tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah, Jumat malam.
Ia mengatakan, akibat hujan deras dan angin kencang di Mekkah, alat berat yang digunakan untuk perluasan Masjidil Haram terjatuh.
"Ada anggota jemaah kita sebanyak 20 orang yang terluka, dan sudah dibawa ke rumah sakit di Jiyad, Arab Saudi," kata Menteri Agama.