Upaya pemadaman api di hutan yang terbakar di Sumatra dan Kalimantan telah dilakukan tetapi titik panas justru meningkat, kata Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), hari Jumat (11/09).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua pada Jumat pukul 05.00 WIB terdapat 1.887 titik panas atau hot spot.
"Titik panas terdekteksi 575 di Sumatera dan 1.312 di Kalimantan, terbanyak di Sumsel 449 dan diperkirakan hingga 14 September potensi kebakaran masih tinggi karena cuaca makin kering," jelas Sutopo dalam keterangan tertulis kepada para wartawan.
Jarak pandang masih terbatas di sejumlah daerah seperti Pekanbaru, Jambi dan Kalimantan Selatan, yaitu sekitar 500 meter.
Situasi ini juga menyebabkan kualitas udara di sebagian besar daerah yang terkena asap mencapai level yang tidak sehat dan menimbulkan masalah kesehatan seperti ISPA.
Sementara Badan Nasional Lingkungan Hidup Singapura menyebutkan kualitas udara terus memburuk.