Paru-Paru di Fosil Hidup

By , Kamis, 17 September 2015 | 17:00 WIB

Saat seorang pemancing menarik coelacanth dari laut pada tahun 1938, para ilmuwan tertegun. Skala berat ikan dengan lobes merupakan sisa-sisa era bygone, di mana ketika dinosaurus masih menguasai bumi. Ilmuwan sebelumnya memiliki fosil coelacanth yang hidup di ratusan juta tahun yang lalu, dan hingga hari di mana coelacanth ditemukan masih hidup, fosil hidup tersebut dianggap telah punah bersama dengan dinosaurus.

Coelacanth yang bertahan diteliti oleh ilmuwan selama puluhan tahun. Kita telah mengetahui ciri-ciri anehnya, seperti keberadaan sepasang sirip di dada, sirip perut, berdaging seperti tungkai, dll. Tetapi, ada satu hal yang baru diketahui. Ikan ini memiliki paru-paru.

Dalam studi yang dipublikasi di Nature Communications pada hari ini, ilmuwan menemukan bahwa coelacanth modern juga memiliki struktur yang terlihat seperti paru-paru, yang juga dimiliki oleh fosil terdahulunya. Paru-paru tersebut muncul saat ikan masih embrio, namun paru-paru tersebut berhenti berkembang saat ikan terus tumbuh menjadi dewasa, membuatnya susah terlihat, kecuali Anda bisa mengakses X-Ray berdaya tinggi untuk melihatnya.

Tahap perkembangan paru-paru Coelacanth (Brito et al. Nature Communications)

Ilmuwan mengetahui bahwa di fosil coelacanth memiliki organ yang aneh, namun mereka berpikiran bahwa organ tersebut sudah tidak ada seiring spesies itu berubah dari tahun ke tahun. Meski, coelacanth memiliki paru-paru, bukan berarti mereka bernapas melalui paru-paru tersebut. Ilmuwan menemukan bahwa paru-paru tersebut tidak memiliki fungsi atau sisa organ tubuh.

Ilmuwan memercayai bahwa keberadaan paru-paru tersebut bisa saja adanya indikasi leluhur coelacanth mungkin saja tinggal di air dangkal dengan level oksigen yang tipis.