Beberapa rute pendakian tak resmi menuju Gunung Prau digunakan sebagai tempat wisata minat khusus yaitu motor trail. Jalur tersebut yakni Jalur Wates dan Jalur Sarangan di Kabupaten Temanggung, serta Jalur Pranten di Kabupaten Batang yang berada di ketinggian 1800-2335 meter di atas permukaan laut (mdpl). "Kalau naik motor trail dari (jalur) Wates, kira-kira satu jam. Kalau dari Pranten kira-kira dua jam. Tapi jalurnya jadi rusak," kata Bendahara Yayasan Konservasi Gunung Prau, Paulus Nugrahajati saat dihubungi KompasTravel, Selasa (15/9/2015). Paulus menjelaskan salah satu jalur yang kerap dilewati oleh para pemotor, yaitu datang dari arah Kendal menuju Jalur Pranten dan kemudian mengambil jalur menerobos sampai puncak gunung. "Tapi sayangnya jalur itu bukan jalur pendakian. Banyak tanaman langka seperti kantung semar rusak. Jalan setapaknya jadi lebar," lanjutnya. Kepala Urusan Komunikasi Perusahaan Perhutani KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kedu Utara Divisi Regional Jawa Tengah, Herman Sutrisno menambahkan jika wisata minat khusus yaknimotor trail merupakan kegiatan yang menantang adrenalin. Terlebih jika dilakukan di sekitar Gunung Prau karena bentang alam yang menarik. "Naik motor trail (di sini) itu penuh tantangan. Medannya berbukit-bukit dan turunan serta tanjakan yang terjal," kata Herman saat dihubungi KompasTravel, Selasa (15/9/2015). Ia menyebutkan ada sebuah acara motor trail yang diselenggarakan di wilayah Perhutani. Herman menjelaskan acara tersebut diselenggarakan di Resor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Telogo Pucang pada awal Januari 2015. "Kalau itu (Telogo Pucang) resmi, kita ngeluarin izin dari Perhutani," lanjutnya. Gunung Prau (2.565 meter di atas permukaan laut) dapat didaki melalui tiga jalur yaitu Kenjuran, Patak Banteng, dan Dieng. Jalur pendakian Patak Banteng menjadi favorit bagi para pendaki Gunung Prau.