New Delhi Terjangkit Wabah Demam Berdarah Terbesar

By , Senin, 28 September 2015 | 21:00 WIB

Pejabat New Delhi, kota dengan populasi terbanyak di India, berkata bahwa mereka mengalami “wabah terburuk (demam berdarah) dalam lima tahun terakhir.” Menurut BBC, kota tersebut mengalami lebih dari 1800 kasus, lima di antaranya meninggal.

Direktur Perusahaan Kota di Delhi, YK Mann berkata pada AFP bahwa jumlah kasus mungkin akan meningkat jika cuaca tetap lembab.

Demam berdarah ditularkan melalui nyamuk yang terinfeksi, dimana mereka bertelur di kolam renang, selokan terbuka dan genangan air, menyebabkan lonjakan infeksi selama musim hujan.

Penyakit yang mengancam jiwa ini diketahui menyebabkan demam tinggi dan penurunan sel darah putih, membuat pasien rentan terhadap berbagai infeksi yang berpotensi fatal lainnya. Sebelumnya penyakit ini disebut demam breakbone, yang juga menyebabkan nyeri otot dan sendi, di antara gejala lainnya. Pemerintah Delhi kini tengah menyerukan penambahan 1000 tempat tidur untuk rumah sakit umum setelah publikasi luas atas kasus bunuh diri sepasang orang tua, setelah anaknya yang berumur tujuh tahun meninggal akibat demam. Pihak rumah sakit kala itu menolak memberikan pengobatan.

"Tidak perlu panik. Saya telah memerintahkan semua rumah sakit pemerintah bahwa mereka tidak boleh menolak pasien demam berdarah bahkan jika mereka harus memperlakukan dua pasien di tempat tidur tunggal,"ujar Menteri Kesehatan Delhi, Satyendar Jain kepada BBC.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 40 persen dari populasi dunia sekarang tinggal di daerah rawan penyakit.