Kita mengenal berbagai suara hewan, auman singa, gonggongan anjing, kicauan burung. Tapi, apa yang terbersit dalam pikiran ketika anda memikirkan jerapah? Hewan berleher panjang ini memiliki suara seperti dengusan melalui hidung mereka, namun belum ada yang mengidentifikasinya dengan label yang tepat hingga saat ini.
Ahli biologi mengatakan mereka telah menemukan bahwa jerapah bersenandung!
Sebelumnya, sebagian ilmuwan berspekulasi bahwa jerapah tak dapat memproduksi suara substansial apapun. Sebab, secara fisik, sulit bagi jerapah untuk menghasilkan aliran udara yang cukup untuk melewati leher panjang mereka agar dapat menghasilkan vokalisasi. Sebagian yang lain menganggap bahwa jerapah mengeluarkan suara infrasonik—suara berfrekuensi rendah di luar jangkauan pendengaran manusia—selayaknya gajah atau mamalia besar lain untuk komunikasi jarak jauh.
Setelah mengamati hampir 1000 jam rekaman suara di tiga kebun binatang eropa, Angela Stoger dari Universitas Vienna, Austria, tak menemukan bukti komunikasi infrasonik. Namun, ia menemukan senandung aneh datang dari kandang jerapah di ketiga kebun binatang tersebut saat malam hari.
“Saya sangat terpesona, sebab ketiga sinyal ini memiliki suara yang menarik dan struktur akustik yang kompleks,” kata Stoger.
Senandung tersebut dihasilkan pada suara frekuensi rendah, sekitar 92 Hertz, dan bukan infrasonik. Telinga kita tetap dapat mendengar suara tersebut. Stoger dan rekan-rekannya mengatakan bahwa durasi senandung tersebut sangat bervariasi dan mengandung banyak kombinasi nada.
Jerapah memiliki sistem sosial yang terstruktur. Sejak lama ilmuwan telah berusaha mengetahui bagaimana mereka berkomunikasi.
“Vokalisasi baru ini dapat menambah kepingan untuk mengungkap puzzle ini,” ujar Meredith Bashaw dari Franklin & Marshall College di Lancaster, Pennsylvania.
Bashaw mengatakan ia dapat membayangkan beberapa peran potensial untuk senandung ini. “Bisa jadi senandung itu diproduksi secara pasif, seperti dengkuran, atau igauan,” ujarnya.
“Kemungkinan lain, hal itu memang cara mereka untuk berkomunikasi satu sama lain dalam kegelapan, saat pengelihatan terbatas, seolah-olah untuk mengatakan 'Hey, aku di sini!'” tambahnya.
Sayangnya, Stoger mengatakan ia dan rekan-rekannya tak dapat mengamati apa yang dilakukan jerapah saat bersenandung, jadi kita tidak mengetahui tentang perilaku yang terkait dengan suara tersebut.