Apes Dapat Mengingat Adegan Menakutkan dalam Film

By , Sabtu, 26 September 2015 | 12:00 WIB

Banyak ilmuwan telah mencoba untuk mengungkap bagaimana kenangan bekerja pada hewan, terutama simpanse dan kera lainnya. Sebuah tes umum, misalnya, dilakukan untuk melihat apakah hewan dapat menonton dan ingat di mana orang menyembunyikan makanan.

Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan dari Kyoto University di Jepang ingin memeriksa apakah sekelompok simpanse dan bonobo (kerabat dekat simpanse) tak hanya mengingat peristiwa masa lalu, tetapi juga mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Untuk menguji ide ini, para ilmuwan berpaling ke layar perak. "Kami benar-benar ingin membuat kera ingat kejadian baru," kata rekan penulis studi Fumihiro Kano, seorang psikolog komparatif di Universitas Kyoto.

Dengan kata lain, para ilmuwan ingin mencoba sesuatu yang lebih menarik daripada sekedar menyembunyikan makanan di bawah sebuah batu. Para ilmuwan mempertontonkan kepada apes dua film pendek buatan sendiri.

Dalam film pertama, seorang pria dalam kostum King Kong tiba-tiba mendobrak salah satu pintu dari dua yang ada dan menyerang manusia di dekatnya. Dalam film kedua, King Kong tersebut menyerang lagi, namun manusia berhasil meraih senjata untuk melawannya.

Kedua film tersebut dipertontonkan masing-masing dua kali, dan saat pemutaran film, ilmuwan menggunakan teknologi eye-tracking untuk mengetahui ke arah mana sebenarnya hewan melihat. “Pergerakan mata dapat memberitahu kita banyak hal,”ujar Kano kepada Live Science.

Contohnya, para ilmuwan menemukan bahwa saat apes menonton ulang film tersebut, mereka secara signifikan menghabiskan lebih banyak waktu menatap monster yang bersembunyi di balik pintu bahkan sebelum raksasa tersebut muncul. Hal itu seolah-olah menunjukkan bahwa mereka memperkirakan monster akan muncul kembali.

Fakta tersebut mendukung gagasan bahwa apes dapat mengingat kejadian dan mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya. Menurut para ilmuwan, jenis memori ini dapat membantu hewan bertahan dari situasi berbahaya dan menavigasi struktur sosial di alam liar.

Penelitian ini bisa dilakukan berkat keuntungan adanya teknologi eye-tracking. Di masa lalu, jenis percobaan ini membutuhkan peralatan yang besar dan tidak nyaman bagi subyek tes. Saat ini, penelitian semacam ini dapat dilakukan hanya dengan memasangkan perangkat kecil mirip monitor di dekat wajah hewan.

Sangat penting bagi para ilmuwan untuk meneliti lebih lanjut tentang bagaimana jenis memori dan antisipasi yang mungkin mirip atau berbeda bagi hewan antar spesies.