Dengan hati-hati, drh Triasmoro dan dua rekannya mengobati bekantan kecil itu. Tangan dan kakinya yang melepuh diolesi obat antiseptik. Anak bekantan itu pun disuntik vitamin.
Tim dokter hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Tapin Kalimantan Selatan langsung bergerak, Senin (28/9) siang, ketika mendengar ada bekantan yang terluka di Desa Sungai Rutas.
"Tangan dan kakinya melepuh seperti kena api," kata Triasmoro.
Penemu monyet berhidung panjang itu, Rosyad, mengatakan dirinya menemukan bekantan pada Sabtu (26/9) sore sekitar pukul 17.00 Wita setelah pulang dari lokasi pertaniannya.
Warga Sungai Rutas itu melihat ada lima ekor bekantan di atas tumbuhan purun, terkepung bara dan asap. Empat ekor bisa menyelamatkan diri dan kabur.
"Saya sempat heran, anggota kawanan lainnya mampu berlari, cuma satu yang tidak. Setelah saya tangkap, ternyata kaki dan tangannya melepuh seperti kena api," kata Rosyad.
Kebakaran hutan menyebabkan bekantan kelaparan.
"Sudah lapar, kaki dan tangannya melepuh kena api. Ditambah lagi asap. Makanya bekantan kecil itu lemah," jelas Rosyad.
Bekantan itu pun dibawa ke rumah tokoh masyarakat setempat, Herman, Senin (28/9) siang. Warga berdatangan untuk melihat hewan langka yang dilindungi tersebut.