Museum Meteorit di Tengah Gurun Pasir

By , Rabu, 7 Oktober 2015 | 17:30 WIB

Apa yang harus dilakukan seseorang dengan bebatuan meteor bernilai miliaran yang tersimpan di penyimpanan bawah tanah di gurun pasir? Membuka museum batu meteor tentu saja. Dan inilah yang dilakukan Rodrigo Martinez setelah lebih dari tiga puluh tahun mengumpulkan batu luar angkasa dari Gurun Atacama di Chile bagian utara.

Martinez, seorang ahli biologi angkatan laut, menemukan batu meteor pertamanya di dekat kawah Imilac tahun 1983 dan terus melakukan pencarian setelah itu. Gurun Atacama, salah satu tempat terkering di Bumi, membuat batu meteor mudah ditemukan daripada di tempat lain di planet ini. Hal ini karena iklim dan pasir merah coklatnya yang membuat batu angkasa yang berwarna hitam mudah dilihat.

Saat koleksi batu meteornya semakin bertambah, Martinez menjadi terobsesi dengan hobinya ini dan mengembangkan laboratoriumnya sendiri untuk menganalisa dan mengklasifikasikan apakah batu yang ia temukan benar-benar pecahan meteor atau hanya batu hitam biasa di antara lautan pasir merah.

Dua tahun lalu, Martinez membangun Museo del Meteorito, sebuah kubah geodesi yang dibangun di atas tanah keluarga di pinggiran pusat kota San Pedro de Atacama, sekitar 5 menit berjalan jalan utama Caracoles. Berbagai petunjuk arah ke museum tertempel di banyak tempat di kota dan beberapa persimpangan jalan dilengkapi dengan panah berkarat buatan tangan yang memandu pengunjung ke bangunan dari bata dan gurun.

Ikuti petunjuk-petunjuk ini dan Anda akan tiba di museum. Martinez membangun semuanya sendiri, dari kubah sampai ke ruang pamer yang rumit, bahkan mungkin menjelaskan lebih rinci daripada pameran batu meteor yang pernah Anda temukan di museum-museum besar di kota besar.

“Memiliki museum selalu menjadi mimpi saya. Jika kami memiliki uang lebih, museum ini pasti akan lebih besar,” Martinez.

Museum ini memang kecil, hanya satu ruangan, tetapi pameran koleksinya sangat informatif dan mendalam. Jangan pikir Martinez ini semacam orang gila, di tempat ini ada sains yang sangat berkualitas. Martinez menjanjikan semua batu meteornya bersertifikasi NASA, University of California di Los Angeles, dan French Centre Europeen de Rechercche et d’Enseignement des Geosciences de I’Environnement.

Martinez mengaku memiliki koleksi batu meteor seharga lebih dari 29 juta dolar AS yang siap ditampilkan. Semuanya berasal dari Chike. Tak seperti kebanyakan museum di belahan bumi utara, pengunjung di sini dapat menyentuh dan menggenggam batu-batunya.

Ada juga pemandu  berbahasa Spanyol dan Inggris dan Martinez sering ada di sini untuk menjawab pertanyaan. Dia bisa menjelaskan batu mana datang dari lapisan planet yang hancur dan batu mana yang berasal dari keraknya. Dia bahkan dapat menjelaskan apa yang terjadi saat batu-batu ini menabrak bumi dan memberikan perkiraan kapan batu meteor ini jatuh.

Atacama dipenuhi dengan astronomer amatir yang siap untuk menunjukan Anda beberapa bintang yang menakjubkan, tetapi Martinez ingin Anda tahu yang ia lakukan di sini bukanlah astronomi.

“Ini adalah geologi planet,” desaknya sambil tersenyum malu.

Pencari "sampah" luar angkasa bisa membayar Martinez untuk menemani mereka dalam sebuah misi. Ia akan menjadi orang pertama yang akan memberitahu Anda bahwa Anda dapat pergi ke gurun sendiri dengan sebuah magnet dan mulai berburu bebatuan meteor sendiri.

Tetapi tur semacam ini harganya cukup mahal, lebih dari 700 dolar AS per orang, tetapi itu sudah termasuk membawa pulang setiap batu meteor yang Anda temukan. Martinez akan memotong batu dengan mesin buatannya dan mulai penelitian awal untuk mempelajari lapisannya.

Ia akan memasikan apakah Anda benar-benar menemukan sebuah batu meteor. Martinez akan mengirim batu itu ke bagian pemeriksaan yang tepat untuk dikonfirmasi lagi. Proses ini sedikit lebih sulit dilakukan untuk seorang amatir bermodal peta dan magnet.