Kepolisian mencurigai S, mantan pawang gajah di Camp Pemeliharaan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) terlibat dalam kematian gajah jinak Yongki (34).Menurut Dirkrimsus Polda Lampung Kombes Dicky Patrianegara, Kamis (1/10), saat ini proses pemeriksaan sejumlah saksi terus dilakukan untuk mengungkap tuntas pelaku kematian Yongki."Semua yang ada keterkaitannya dengan kawasan itu kami periksa, baik itu pihak balai TNBBS, NGO, dan juga masyarakat. Sejauh ini sudah ada 12 saksi yang diperiksa," kata Dicky. Jika dilihat dari lokasi kematian Yongki yang tak jauh dari kandangnya, menurut Dicky, diduga terdapat keterlibatan orang yang mengenali dan paham dengan lokasi tersebut."Apalagi medannya sangat gelap, tidak mungkin jika orang tak dikenal bisa mengeksekusi, membunuh, dan mengambil gadingnya dalam waktu semalam saja," lanjut Dicky.Pembunuh Yongki terbilang profesional, tim penyidik tak menemukan bekas apa pun yang menunjukkan tanda-tanda orang masuk ke kawasan tersebut. "Kematian Yongki ini sudah menjadi isu internasional, kami berharap pelakunya segera dapat terungkap karena ini paling ditunggu-tunggu," katanya. Sebelumnya, pada 21 September lalu, gajah jinak Yongki ditemukan mati dan kedua gadingnya hilang. Yongki memiliki bobot badan 3,5 ton serta dua gading sepanjang 130 cm yang diperkirakan beratnya mencapai 60 kilogram. Dari kabar yang beredar, gading gajah memiliki harga yang fantastis di pasar gelap. Untuk satu kilogram gading bisa dihargai Rp 30 juta. Artinya, kedua gading Yongki bisa mencapai hampir Rp 1 miliar.