Sylvain Margaine, seorang juru foto Prancis berkeliling ke tempat-tempat ‘terlarang’ sejak tahun 1998 dan baru saja menerbitkan buku ketiga foto-fotonya, Forbidden Places. Inilah dia, tempat-tempat yang dilupakan dunia.
Tambang Sardinia
Sylvain Margaine menegaskan bahwa dia bukan sekedar mencari reruntuhan. “Gedung-gedung itu bisa diabaikian dan bisa berfungsi,” katanya kepada BBC Culture. “Tema yang sama adalah saya pergi ke tempat yang saya sebaiknya tidak pergi.” Foto ini adalah tambang Sardinia.
Gereja di Zeliszów, Polandia
“Saya memasukkan semua yang dibangun oleh manusia namun tidak bisa dilihat umum,” kata Margaine. Dia memotret puing-puing gereja, bioskop, dan rumah sakit maupun saluran pembuangan kereta bawah tanah. “Saya mendokumentasikannya dengan foto dan dengan meneliti sejarah strukturnya, kenapa arsitektur seperti ini?” Situsnya, Forbidden Places, berisi 86 ‘eksplorasi perkotaan’ termasuk Institut Forensik Antwerp dan sebuah bekas rumah sakit tentara tempat Adolf Hitler dirawat karena cedera kaki pada Perang Dunia I. Dia mencatat bangunan yang masih berfungsi namun banyak fotonya menampilkan gedung yang terlantar. Gambar di atas adalah gereja Protestan abad ke-18 di kampung ?eliszów, Polandia, yang diabaikan pada akhir Perang Dunia II.
Pusat pembangkit listrik Flanders dan Brabant, Belgia
“Beberapa tempat tetap saya kenang karena saya temukan sendiri,” jelasnya. “Itu proses yang panjang, saya meneliti eksistensi sebuah gedung dan mencari lokasinya, setelah itu saya mencoba mendapat izin atau menemukan caranya. Saat penemuannya menyenangkan, saya bisa merasakan seperti penjelajah yang menemukan sebuah kuil di hutan, namun ini berada di kota. Hal itu memberikan makna baru untuk kata ‘eksplorasi.” Pusat pembangkit listrik Flanders dan Brabant di Belgia dalam foto Margaine ini berfungsi antara 1914 sampai 2012.!break!
Rumah sakit jiwa di Vercelly, Italia
Bagi Margaine, penjelajahannya bukanlah bentuk pariwisata ekstrim. “Saya tidak melakukan ini untuk bagian dari permainan, namun mendokumentasikan tempat-tempat ini merupakan bagian yang penting.” Gambar berikut adalah rumah sakit jiwa di Vercelli, Italia. Dibangun tahun 1930-an dan ditutup tahun 1997 namun tahun 2013 digunakan untuk menampung 100 pencari suaka yang kapalnya terdampar sebagai bagian dari operasi kemanusiaan ‘Mare Nostrum’. Seperti tertulis dalam Forbidden Places: “Pada tahun 1950-an, metode pengobatan di rumah sakit ini dikritik media, seperti praktek terapi sulfur, yang melibatkan penyuntikan pasien dengan garam sulfur untuk menciptakan demam yang diperkirakan mengurangi demensia dan kebingungan akal.
Pabrik kertas Holtzmann, Black Forest, Jerman
Penelitian Margaine bisa melewati jalur yang tidak diperkirakan. “Bukan sebuah proses linear, saya tidak menemukan di sebuah perpustakaan atau arsip surat kabar,” jelasnya. “Ketika saya menerbitkan sebuah tempat di situs saya, orang bisa memberi komentar, hal itu menghubungkan kembali orang yang mengenal gedung itu, seperti pekerja pabrik atau perawat rumah sakit.” Dalam gambar ini, semak-semak tumbuh di sekeliling mesin yang terlantar di sebuah pabrik kertas di kawasan Black Forest. Walau sudah ditutup tahun 2008, masih tetap ada pusat pelatihan di tempat pabrik ini.
Rumah urologis Kraft, Bad Wildungen, Jerman
Proyek Margaine juga banyak tentang orang yang pada suatu saat tinggal dan bekerja di tempat-tempat yang didokumentasikannya, selain arsitekturnya. “Mereka menulis sendiri ceritanya, hal itu memberi nilai tambahan atas dokumentasi,” tuturnya. “Orang-orang yang bekerja di dalam gedung membuatnya hidup kembali, mereka melengkapi ceritanya dengan kenangan mereka, dengan foto mereka.” Foto ini memperlihatkan bekas kamar tidur Karl Kraft, yang membuka klinik urologi di lantai dasar rumahnya pada tahun 1931. Istrinya Hildegard tetap tinggal di sini sampai tahun 2006 namun sekarang sudah diabaikan. Menurut buku Margaine, “Lokasi yang dilantarkan ini dikunjungi oleh orang-orang asing yang tidak terhormat. Beberapa mengambil foto, yang lain merusak atau mengambil dekorasi milik Hildegard, seperti layar buatan Leonor Fini. Rumah Kraft ini sekarang lebih seperti tempat adegan film dibanding rumah tinggal yang baik pada masanya dulu.!break!
Penjara Loos di Lille, Prancis
Margaine menceritakan satu tanggapan atas fotonya tentang penjara yang terlantar di Melbourne. “Seorang perempuan mengirim komentar beberapa tahun lalu dan mengatakan ayahnya ditahan di dalam penjara dan dia sedang mencari jejak sejarahnya,” jelas Margaine “Kemudian beberapa pekan lalu seseorang bertanya email perempuan itu mengatakan dia mungkin saudaranya namun tidak pernah bertemu: ayahnya di penjara punya anak dari istri yang berbeda dan mereka tidak saling mengenal. Dia sudah mencari selama 20 tahun dan sekarang mereka saling menemukan.” Foto berikut adalah penjara Loos di Lille, Prancis, salah satu penjara besar yang digunalan pada masa pendudukan Nazi di Prancis utara.
Bioskop Shipka, Bulgaria
Melihat begitu banyak gedung mempengaruhi pandangan Margaine atas kehidupan. “Saya memiliki pandangan kuat tentang yang akan pergi. Saya bisa menjelajah gedung dan sepekan kemudian atapnya ambruk. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, sebuah gedung bisa lenyap. Hal itu memperlihatkan bahkan gedung yang paling kuat sekalipun seperti katedral, atau sesuatu yang dibuat dari konkrit, tidak akan bertahan jika kita tidak menjaganya.” Bioskop di Bulgaria ini hanya menayangkan film-film yang dihasilkan oleh pemerintah komunis. “Semuanya tampak rapuh, kami di sini hanya untuk waktu yang pendek, semuanya tidak kekal.”
Rumah sakit Racconigi, Italia
Situs internet Margaine menjadi bagian dari sejarah setiap tempat. “Saya dihubungi oleh orang-orang yang memiliki foto gedung-gedung ketika masih berfungsi. Kenangan atas gedung itu lebih kaya dengan saksi mata, orang-orang yang menghabiskan masa hidupnya di tempat ini, mereka bekerja di sana, mereka sakit di sana.” Gambar ini memperlihatkan tempat tidur pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa Racconigi, yang menerapkan shock therapy. “Saya tidak percaya hantu, namun suasana dari tempat-tempat ini berhubunan dengan kehidupan yang pernah ada. Dalam penjara tempat tahanan dikurung atu rumah sakit tempat orang menderita dan mati, sangat kuat melihat sisa-sisa kehadiran manusia, sarung tangan di sebuah mesin di dalam pabrik, seragam perawat masih di dalam lemari, jaket penyelamat pencari suaka. Anda bisa membayangkan yang terjadi di sana. Saya mencoba memperlihatkan bagaimana hal itu ketika masih hidup, peninggalan dari kehadiran manusia di dalam gedung.”