Sebuah tim astronom dari Inggris telah menemukan sebuah lubang hitam dengan 350 juta massa matahari di pusat galaksi SAGE1C J053634.78−722658.5 (Disingkat menjadi SAGE0536AGN), yang berjarak 2,3 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Menurut tim astronom, lubang hitam itu lebih massif dibanding yang seharusnya, dibandingkan dengan massa di galaksi yang mengelilinginya.
Astronom menemukan SAGE0536AGN dibalik awan Magellanic besar pada tahun 2011 dengan menggunakan teleskop luar angkasa Spitzer milik NASA.
Diperkirakan berusia setidaknya 9 miliar tahun, galaksi ini mengandung inti galaksi aktif, sebuah objek sangat terang yang dihasilkan dari pertambahan gas di pusat lubang hitam supermasif.
Gas tersebut dipercepat mencapai kecepatan tinggi karena adanya medan gravitasi lubang hitam yang sangat besar dan kuat, sehingga menyebabkan gas memancarkan cahaya.
Dr Jacco van Loon dari Keele University dan Dr Anne Sansom dari University of Central Lancashire telah mengkonfirmasi keberadaan lubang hitam besar dengan mengukur kecepatan gas yang bergerak mengelilinginya.
Menggunakan teleskop besar Afrika Selatan, para astronom mengamati bawa garis emisi hidrogen di spektrum galaksi yang diperluas melalui Efek Doppler. Tingkat perluasan memperlihatkan bahwa gas bergerak di sekitarnya dengan kecepatan tinggi akibat medan gravitasi kuat lubang hitam. Data ini telah digunakan untuk mengkalkulasi massa lubang hitam.
Massa Galaksi SAGE0536AGN sendiri diperoleh melalui pengukuran pergerakan bintang, telah dikalkulasi menjadi 25 miliar massa matahari.
Galaksi tersebut 70 kali lebih besar daripada lubang hitam, namun lubang hitam ini masih 30 kali lebih besar dari yang diperkirakan untuk galaksi seukuran ini.
“Galaksi-galaksi memiliki massa yang luas, dan begitu juga lubang hitam di inti mereka,” kata Dr van Loon.
Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Royal Astronomical Society pada bulan September lalu.