Populasi Hewan Liar di Zona Eksklusi Chernobyl Melimpah

By , Minggu, 11 Oktober 2015 | 09:30 WIB

Pada tahun 1986, setelah kecelakaan nuklir yang terjadi di PLTN Chernobyl di Uni Soviet melepaskan banyak partikel radioaktif ke lingkungan, banyak orang-orang yang meninggalkan daerah tersebut dan tak pernah kembali.

Sekarang, sekelompok peneliti internasional menemukan bahwa situs tersebut (dikenal dengan Zona Eksklusi Chernobyl) tak tampak seperti zona bencana, melainkan lebih seperti sebuah cagar alam, penuh dengan serigala, rusa, rusa roe, rusa merah, dan babi hutan.

Penelitian sebelumnya di wilayah Zona Eksklusi Chernobyl seluas  1.621 mil persegi menunjukkan bukti efek mayor radiasi yang mengurangi populasi kehidupan liar secara signifikan.

Untuk pertama kalinya sejak bencana Chernobyl, para ilmuwan memiliki data sensus jangka panjang yang mengungkapkan perkembangan populasi satwa liar di zona tersebut.

"Data kami menjadi bukti ketahanan satwa liar ketika dibebaskan dari tekanan manusia seperti hilangnya habitat, fragmentasi dan penganiayaan. Data beberapa tahun ini dengan jelas menunjukkan bahwa banyak spesies satwa liar yang melimpah di seluruh zona, terlepas dari tingkat kontaminasi radiasi, "kata Dr Jim Beasley dari University of Georgia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan relatif dari rusa, rusa roe, rusa merah, dan babi hutan dalam Zona Eksklusi Chernobyl sekarang sama dengan di empat cagar alam yang tidak tercemar di wilayah tersebut.

Data sensus pada serigala di daerah itu menunjukkan jumlah mereka tujuh kali lebih banyak dibandingkan jumlah serigala yang tinggal di cagar alam di dekatnya.

“Ini bukan berarti radiasi baik untuk hewan liar, namun hal ini berarti bahwa dampak dari habitasi manusia, termasuk perburuan, pertanian, pengelolaan hutan justru lebih buruk dibanding radiasi,” jelas penulis senior, Prof. Jim Smith dari Universitas Portsmouth, Inggris.

Data survei helikopter juga mengungkapkan peningkatan kelimpahan rusa, rusa roe, dan babi hutan dari satu sampai sepuluh tahun setelah kecelakaan itu.

“Hasil ini menunjuukan untuk pertama kalinya, terlepas dari efek radiasi potensial pada hewan individu, Zona Eksklusi Chernobyl mendukung kehidupan komunitas mamalia yang melimpah setelah hampir tiga dekade terpapar radiasi kronis,” ujar Smith.