Lokakarya National Geographic Young Explorers Grants

By , Senin, 19 Oktober 2015 | 14:00 WIB

The Young Explorers Grants adalah salah satu program dari National Geographic Society yang dapat menampung dan mendukung siapa saja yang memiliki potensi dan keinginan untuk melakukan penelitian. Program yang membangun sejarah 127 tahun National Geographic dalam mendanai ilmu pengetahuan, penjelajahan dan konservasi ini merupakan bentuk bantuan pemberian hibah untuk melakukan penelitian yang diajukan kepada individu yang berusia 18 hingga 25 tahun. Saat ini lebih dari 367 young explorers grants yang berkesempatan mendapatkan hibah untuk melakukan penelitian dengan total hibah lebih dari 1,6 juta dolar. Para pemuda tersebut tersebar di 79 negara seluruh dunia. Untuk pertama kalinya, National Geographic Indonesia berkesempatan mengadakan lokakarya untuk membuka pikiran para pemuda Indonesia melakukan sebuah penelitian, merancang permohonan hibah, dan menawarkan kesempatan mendapatkan jejaring. Lokakarya ini diadakan selama tiga hari di tiga universitas berbeda, pertama 15 Oktober 2015 workshop diadakan di Universitas Indonesia, kedua 16 Oktober 2016 diadakan di Universitas Nasional, dan terakhir 17 Oktober diadakan di Institut Pertanian Bogor. Lokakarya yang diadakan selama tiga hari tersebut dihadiri oleh National Geographic Society, National Geographic Indonesia, dan empat Young Explorers Grants terbaik. Keempat Young Explorers Grants bernama Hanna Reyes dari Filipina merupakan fotografer yang mendapatkan hibah untuk proyek dokumentasi suku-suku di Filipina. Prasenjeet Yadav dari India seorang peneliti, ilmuan, dan fotografer yang melakukan penelitian terkait evolusi. Robert Rodriguez Suro dari Boston University yang melakukan penelitian terkait orangutan di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan. Mark Anthony Phuong dari University of California, Los Angeles yang meneliti terkait hewan laut yang cakupan penelitian di Sumatera, Kalimantan, dan Maluku. Tak hanya itu, Tim Laman sang fotografer National Geographic Society ikut hadir dalam lokakarya dan memaparkan apa saja yang telah dieksplorer selama di Indonesia.

Robert Rodriguez Suro dari Boston University yang melakukan penelitian terkait orangutan di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan menjelaskan soal hibah penelitian yang diterima dari National Geographic Society untuk program National Geographic Young Explorers Grant. (Yunaidi/National Geographic Indonesia)

Nantinya, Young Explorers Grants akan mendapatkan hibah maksimal sebesar 5.000 dolar dan penelitian akan ditinjau secara bergulir serta disiplin. Penelitian yang dapat diajukan terkait antropologi, arkeologi, astronomi, biologi, klimatologi, konservasi, geografi, geologi, pendakian gunung, paleontologi, eksplorasi kutub, ilmu samudra, petualangan, fotografi, pembuatan film, dan jurnalistik.

Dengan diadakannya lokakarya The Young Explorers Grants, diharapkan dapat membangun semangat pemuda Indonesia dalam melakukan sebuah penelitian luar biasa seperti para young explorers grants lainnya.

Bagi kalian yang ingin mengajukan proposal projek penelitian bisa membuka website National Geographic untuk informasi lebih lanjut.

http://www.nationalgeographic.com/explorers/projects

http://www.nationalgeographic.com/explorers/explorers-a-z/ dan

http://www.nationalgeographic.com/yeg