Hindari Stress Saat Macet dengan Tips Ini

By , Selasa, 20 Oktober 2015 | 11:00 WIB

Kemacetan lalu lintas belakangan ini memang sudah sedemikian parahnya. Lelah karena macet ini rentan membuat pengemudi jadi mudah emosional. Sehingga, saat akhirnya lepas dari kemacetan, kerap ditemui pengemudi yang jadi lepas kendali. Sebuah kondisi yang bisa saja menimbulkan hal-hal berbahaya seperti menabrak atau menyerempet kendaraan yang berada di dekat mereka.

Menurut Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC), memang ada kecenderungan seseorang mendadak menjadi agresif usai keluar dari kemacetan. Peristiwa tersebut diklasifikasikan sebagai psychophysiological stress, yakni kemarahan mental yang memicu respons stres fisiologis yang berakibat persepsi dan penilaian kognitifnya menurun.

Ada banyak sebab mengapa seseorang menjadi agresif di jalan raya setelah melewati kemacetan. Bisa karena berusaha menebus waktu yang hilang karena kemacetan sebelumnya dan khawatir telat masuk kantor, atau terserang euforia kebebasan atau akhir dari cobaan sehingga menjadi over excited.

Setelah mengetahui akibat sesorang terkena psychophysiological stress dan cara menghindarinya, perlu diketahui juga cara agar Anda tidak terjadi pada diri sendiri. Langkah-langkah ini bisa Anda lakukan ketika terjebak di kemacetan :

1. Bila Anda merasa mulai stres, segera tarik napas dalam dari hidung dan keluarkan dari mulut. Lakukan ini minimal 5 kali. Tujuannya agar oksigen tersuplai ke otak dan Anda dapat berpikir jernih.

2. Pikirkan segala hal positif. Cara ini membantu untuk mengalihkan pikiran dari pemicu stres tersebut. Bila Anda di mobil bersama keluarga atau teman, cari topik obrolan ringan sebagai pengalih pikiran terhadap situasi lalu lintas yang macet.

3. Lakukan kegiatan yang menyenangkan, misalnya dengan mendengarkan musik dan ikut bernyanyi. Terlebih bila lagu yang Anda nyanyikan adalah kesukaan. Selain itu juga bisa melakukan stretching ringan sambil duduk di belakang kemudi.

4. Menjaga jarak aman saat macet. Dengan menjaga jarak aman kemungkinan stres dapat diminimalkan, karena Anda sebagai pengemudi jadi tidak terpancing oleh kesalahan pengemudi di depan yang bisa rem mendadak.