Ilmuwan California berhasil membuat bahan nanosponge penyerap yang dapat dijahit menjadi baju renang dan baju selam untuk menyerap polusi air.
Baju renang yang empuk dengan bahan berbasis sukrosa ini menolak air, namun menghisap kontaminan berbahaya. Cengiz Ozkan dan Mihri Ozkan, adalah sepasang suami istri yang menemukan materi tersebut. Penemuan mereka memenangkan kompetisi teknologi internasional dan akan dipatenkan minggu ini di Roma.
“Bahan tersebut dapat dijahit menjadi pakaian renang yang dapat membersihkan air selama penggunanya berenang,” kata Mihri Ozkan, profesor Teknik Elektro di Universitas California. Ozkan mengatakan bawa ia dan suaminya telah mempelajari materi tersebut selama hampir empat tahun dan terinspirasi merancang cara baru untuk membersihkan tumpahan minyak di lautan.
Baju renang ini terbuat dari plastik cetakan 3D yang fleksibel dan mengandung bahan berbasis gula yang disebut sponge. Bahan tersebut berpori dan dapat menyerap kontaminan hingga 25 kali beratnya. Saat sponge penuh, sponge harus disingkirkan dari pakaian dan dipanaskan hingga 1.832 derajat Fahrenheit untuk mencairkan materi. Kontaminan dihilangkan, dan sisanya didaur ulang menjadi sponge baru.
“Bahan sponge ini terbuat dari gula, sehingga ramah bagi lingkungan,”ujar Mihri Ozkan. Segala macam kontaminan akan terkumpul oleh sponge dan terperangkap dalam arsitektur nanoporous dari sponge, dan tak akan menyentuh kulit penggunanya.
Beratnya didesain kurang dari dua ons, dan setipis rambut. Suami istri Okanz berharap pakaian itu dapat diproduksi secara massal, sebab harganya cukup murah. “Tujuan kami, agar di masa depan semua orang dapat berkontribusi pada kebersihan laut melalui kegiatan olahraga atau sekedar liburan musim panas.”