Seberapa Cerdas Buah Hati Anda?

By , Rabu, 21 Oktober 2015 | 20:30 WIB

Setiap orangtua tentu saja ingin memiliki anak yang sehat dan cerdas. Karena itulah, orangtua akan melakukan dan memberikan apapun yang terbaik untuk si kecil, salah satunya adalah dengan merangsang kecerdasaan anak. Lalu,secerdas apakah anak Anda?

Baca: Mengenal Kemampuan Otak Lewat Sidik JariPraktisi pendidikan yang juga Ketua harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof DR H Arief Rachman, MPd menjelaskan bahwa arti cerdas sebagai kemampuan menjelaskan sesuatu yang rumit secara sederhana kepada orang lain.Prof Arief melanjutkan bahwa kecerdasaan seseorang dapat dilihat dari berbagai hal, seperti berikut:1. Menalar2. Merencanakan3. Memecahkan masalah4. Berpikir abstrak5. Memahami gagasan6. Menggunakan bahasa7. Belajar"Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki individu," tambahnya.Selain itu Prof Arief juga menerangkan bahwa setiap orang memiliki potensi kecerdasan dalam dirinya, yakni potensi spiritual, jasmani, perasaan, akal, dan sosial.

Baca juga: Delapan Jenis Kecerdasan Anak dan Cara Mengembangkannya

Semua potensi ini bisa dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak dengan bantuan orangtua dan orang sekitanya, yaitu dengan cara merangsang seluruh indera anak, memberikan kebebasan untuk bergerak, memberikan kesempatan berbicara, bertanya, bercerita serta yang teramat penting adalah orang dewasa memberikan contoh yang baik.Agar tumbuh dengan lima faktor kecerdasan tadi, anak juga perlu diberikan kesempatan bermain dan mengenali obyek nyata. Melalui permainan dan kegiatan menyenangkan, anak bisa belajar mengembangkan dirinya. Ajak anak mengenali benda dari mainan yang dimilikinya, beserta fungsinya. Selain itu anak juga membutuhkan teman dan ruangan untuk bermain. Bebaskan anak bermain dengan teman sebayanya, tugas orangtua adalah mengawasinya.

Baca juga: Apa yang Membuat Orang Menjadi Cerdas?Tak hanya itu, pada usia tertentu, anak juga dapat diajarkan untuk mengenal berbagai hal seputar lingkungannya secara langsung. Orangtua dapat mengajak si kecil untuk melihat bagaimana hewan bertelur dan melahirkan. Setelah itu tugas Anda untuk menjelaskan perbedaannya, karena si kecil perlu melihat berbagai peristiwa nyata secara langsung.Selain itu, Orangtua juga harus memberikan si kecil kebebasan mengeksplorasi dirinya. Biarkan anak saat ia tengah asik mengamati sesuatu yang menurutnya menarik. Akan tetapi, Anda tetap harus mewaspadainya karena si kecil perlu dikontrol dan diajarkan mengenai kedisiplinan dan nilai-nilai. Misalnya, jika waktunya makan, maka permainan harus diakhiri. Jangan biarkan anak makan sembari bermain, karena hal tersebut justru dapat menimbulkan gangguan pada makannya.