Empat Hal <i>Nyeleneh</i> i-Doser

By , Jumat, 23 Oktober 2015 | 13:00 WIB

Meski telah ditetapkan oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) bukan sebagai produk narkoba, namun beberapa video menunjukkan bahwa efek binaural beats (audio yang ditawarkan oleh beberapa penyedia layanan seperti i-doser) bisa berakibat seseorang seperti teler. Efek ini bisa saja timbul karena si pendengarnya memperoleh frekuensi yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan seperti halnya untuk penggunaan pengobatan alternatif atau hipnoterapi.

Jadi tak heran jika masih banyak kontra terhadap layanan aplikasi tersebut. Ada beberapa hal nyeleneh yang dilakukan oleh i-doser, di antaranya;

1. Menggunakan nama produk narkoba.

Ini jelas terlihat di situs i-doser. Nama-nama barang haram dijadikan sebagai istilah untuk menyebut produk binaural beats mereka. Bahkan diperlihatkan pula foto barang haram tersebut. Kendati digunakan sebagai sebuah bahasa pemasaran, namun cara seperti ini salah besar. Bahkan sangat menggiring konsumen untuk mencoba.

2. Penjelasan yang identik dengan narkoba.

Selain nama dan foto, situs ini juga menjelaskan secara rinci efek penggunaan paket audio mereka (yang disebut juga dengan istilah "dose" atau dosis). i-doser bak menjelaskan keuntungan mendegar binaural beats mereka seperti efek-efek pada narkoba. Artinya bagi konsumen yang tak paham, bisa terjadi salah kaprah. Mungkin menyesatkan.

3. Riset tanpa pembuktian dari institusi terkait.

Kendati i-doser menjelaskan bahwa binaural beats ciptaannya telah mengalami proses riset, tetapi tidak dijelaskan sumber penelitian. Bahkan beberapa riset dari sejumlah lembaga pendidikan menyatakan apa yang dijelaskan oleh i-doser tidak terbukti. Start up ini juga menampilkan hasil jajak pendapat, yang menyatakan mayoritas konsumen merasa ok-ok saja. Tetapi, situs ini tidak menyediakan polling itu secara transparan.

4. Harga beats/dose mahal.

Yang terakhir ini tak terlalu prinsip. Tetapi jika Anda coba bandingkan harga sebuah lagu MP3 resmi dan legal tak ada yang dijual lebih dari 5 dolar per lagu. Maka, dengan harga yang bervariatif (bahkan ada yang seharga30 dolar), rasanya Anda perlu berpikir untuk apa buang uang demi sesuatu yang tak akan menghibur Anda.

Sampai kini, di Amerika, setelah lebih dari lima tahun beroperasi, i-doser belum pula mendapat sedikitnya peringatan dari regulator. Sementara arus ketidaksukaan justru lebih kerap muncul ke permukaan. Salah sebuah lembaga antinarkoba Oklahoma juga termasuk yang protes akan kehadirannya.