Teori 'Klasik' Kematian Cleopatra Dibantah para Ahli

By , Senin, 26 Oktober 2015 | 07:00 WIB

Gambaran klasik yang menyebutkan bahwa Cleopatra bunuh diri dengan ular mungkin terlihat dramatis, tapi beberapa ahli membantah teori itu. Mereka dengan tegas mengatakan bahwa Cleopatra tidak bunuh diri menggunakan ular kobra.

Sejatinya keraguan tentang cara bunuh diri Cleopatra sudah terjadi sejak lama. Meski demikian, ujar Joyce Tyldesley, egyptologist dari University of Manchester, Inggris, kepada The Huffington Post, arguman para peneliti gagal mematahkan teori lama yang terlanjur dikonsumsi begitu saja oleh khalayak.

“Kematian oleh ular masih dipercaya sebagai bagian dari mitos tentang Cleopatra,” tambah Tyldesley, yang juga mengkaji kematian Sang Ratu dalam bukunya Cleopatra: Last Queen of Egypt.

Dalam Encyclopaedia Britannica, Tyldesley menulis, Cleopatra bunuh diri pada 30 SM, tak lama setelah ia dan kekasih sekaligus sekutu politiknya, Mark Antony, menderita kekalahan militer dari penguasa Romawi, Oktavianus.

Bulan ini, Tyldesley dan Andrew Gray, kurator herpetologi di Museum Manchester, tampil bersama dalam sebuah video yang menjelaskan ketidakpraktisan Cleopatra jika bunuh diri menggunakan ular. Video tersebut merupakan bagian dari kursus online gratis tentang sejarah Mesir kuno yang akan diluncurkan akhir Oktober ini.

Kisah-kisah klasik menyebutkan bahwa Cleopatra bunuh diri dengan seekor “asp” yang diam-diam masuk ke istananya sementara Oktavianus memegang tahanannya. Sebelumnya, ular juga menggigit satu atau dua pelayannya. Menurut menyebut, “asp” bisa merujuk pada salah satu ular berbisa Eropa atau kobra Mesir.

Seekor ular kobra terlalu besar untuk menyelinap ke istana tanpa diketahui orang. Dan jikapun Cleopatra mendapatkan ular itu di dalam istananya, lanjut Gray, mencoba menggunaka bisanya untuk bunuh diri akan memiliki tingkat kegagalan yang cukup tinggi.

“Sebagian besar gigitan ular adalah gigitan kering,” Gray menjelaskan, mengacu pada fakta saat menggigit kobra tidak menyuntikkan racun. “Bahkan dengan gigitan kobra, kesempatan untuk mati hanya 10%.”

Bunuh diri dengan racun?

!break!

Mati oleh bisa ular tidak bisa cepat dan menyakitkan, Gray menambahkan. Racun kobra perlahan-lahan membusukkan daging seseorang. Sangat tidak mungkin lagi bahwa Cleopata dan dua pelayanannya bunuh diri dengan satu ular. “Mendapatkan ular menggigit dua orang atau lebih secara berurutan akan sangat sulit,” terang Gray.

Christoph Schaefer, profesor sejarah kuno di University of Trier, Jerman, membuat argumen serupa dalam sebuah wawancara dengan CNN pada 2010 lalu. Ia berspekulasi bahwa Cleopatra sebenarnya bunuh diri dengan racun, karena beberapa catatan menyebut ia memiliki pengetahuan soal racun.

“Cleopatra bukan tipe orang yang membuat modus bunuh diri dengan sesuatu yang kurang masuk akal, seperti dengan ular,” tulis Stacy Schiff dalam bukunya Cleopatra: A Life. “Seorang pemimpin jauh lebih mungkin untuk menggunakan racun.”

Selain itu, ada beberapa ilmuwan yang percaya bahwa sebenarnya Cleopatra mati dibunuh, tapi langsung dibantah oleh Tyldesley. Ia tidak menemukan bukti bahwa ratu terakhir Mesir itu dibunuh. “Kami tahu sedikit sekali tentang bunuh diri di Mesir kuno—bahkan hampir tidak pernah terdengar. Tapi bunuh diri pada masyarakat Helenistik/Romawi dipandang sebagai cara yang bisa diterima untuk menghadapi masalah yang berlarut-larut. Dan Cleopatra itu milik dunia.”

(Moh. Habib Asyhad/intisari-online.com)