Penjelajah Cantik Pemerhati Sosial

By , Rabu, 28 Oktober 2015 | 08:00 WIB

Perempuan muda itu bernama Hannah Reyes. Dia berasal dari Manila, Filipina, dan dibesarkan dalam keluarga yang protektif, membuat wilayah jelajahnya sangatlah sempit. Walaupun begitu, dia telah bercita-cita menjadi fotografer sejak kecil. Cita-citanya timbul dari kebiasaannya membaca majalah dan mengagumi foto-foto yang ada di dalamnya. Namun, saat itu dia menganggap bahwa cita-citanya tersebut hanyalah mimpi indah siang bolong belaka.

Rupanya dia tidak perlu terbangun dari mimpi indahnya tersebut. Berawal dengan pekerjaan magangnya pada sebuah agen fotografi, dia melanjutkan cita-cita kecilnya. Dia mendapat banyak pelajaran dan pengalaman selama bekerja di sana, sehingga akhirnya dia  memutuskan untuk ikut mencoba Young Explorers Grants yang diadakan oleh National Geographic.

Topik utama yang diangkat melalui foto-fotonya adalah lingkungan sosial. Dia telah berhasil mendokumentasikan berbagai keadaan sosial di Filipina serta Kamboja, seperti produksi illegal ekstasi oleh pencetusnya di Pegunungan Cardamom, Kamboja dan baku tembak dalam pembongkaran gubuk-gubuk di Manila. Dengan prestasi dan pengalamannya, Reyes berhasil mendapatkan hibah dari National Geographic untuk melaksanakan proyek pendokumentasian budaya pribumi di Luzon Utara, Filipina, yang berada dalam keadaan rumit akibat kemisikinan serta ketidaksetaraan. Karya-karyanya sudah dipamerkan di Filipina, Denmark, dan Cina, serta dimuat dalam berbagai media, seperti National Geographic, The New York Times, dan lainnya.

Seorang lelaki Ayta dan keponakannya di rumah mereka di Pampanga. Lelaki yang lebih tua mengenakan bahag, kain salin yang dipakai masyarakat sejak sebelum penjajahan bangsa Spanyol. Keponakannya mengenakan celana pendek basket dan potongan rambut mohawk, yang sedang populer di kalangan muda Ayta. (Hannah Reyes)

Reyes menyebutkan bahwa hal yang paling disukainya sebagai seorang penjelajah adalah saat berkesempatan mengetahui lebih dalam tentang kehidupan seseorang. Dia sangat menyukai saat seseorang menjadi sangat terbuka, bahkan memperbolehkannya untuk masuk ke dalam rumah mereka. “Apa yang paling tidak kusuka? Aku tidak suka lintah,”katanya sambil tertawa saat ditanya tentang apa yang paling tidak disukainya sebagai seorang penjelajah. Memang, kemungkinan untuk bertemu hewan tersebut akan meninggi saat sedang menjelajah.

Untuk para calon penjelajah muda, supaya berhasil mendapatkan hibah dari National Geographic, Reyes memberikan beberapa kiatnya. Pertama, carilah bidang yang benar-benar disuka. Kedua, jangan pernah sungkan untuk meminta saran. Terakhir, carilah orang-orang lokal yang bisa diajak bekerja sama.

Memang menjadi fotografer adalah cita-citanya sejak kecil, namun bukan berarti pekerjaan tersebut selalu mudah baginya. Berulang kali dia merasakan frustasi yang biasanya disebabkan oleh hasil jepretan yang menurutnya kurang memuaskan. Tak jarang, rasa frustasi itu juga dapat muncul saat dia sangat merindukan rumahnya. “Hal terberat adalah saat aku merindukan rumah, dan pada hari-hari lain, aku bisa sangat lebih merindukannya.” Kerinduannya tersebut tidak kemudian membuatnya menyerah. Dia selalu berpikir jangka panjang dan mencari cara untuk membuat segalanya menjadi lebih baik. “Aku tahu ini lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, namun tidak pernah ada jalan lain untukku.”

Bagi kalian yang menginginkan info lebih lanjut tentang Young Explorers Grants, silakan klik situs di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

http://www.nationalgeographic.com/yeg